
Jakarta –
Sebuah riset di pasar Amerika Serikat menunjukkan, harga mobil listrik hancur di pasar mobil bekas. Bahkan mobil listrik canggih dan modern seperti Mercedes-Benz EQS, harganya bisa anjlok hingga 47,8% setelah satu tahun dipakai.
Seperti dikutip dari Carscoops, mobil listrik menjadi salah satu jenis mobil yang mengalami depresiasi paling agresif di Amerika tahun ini. Hasil studi iSeeCars menjelaskan, mobil listrik seperti VW ID.4, Hyundai Ioniq 5, Kia EV6, dan Nissan Leaf akan kehilangan lebih dari 30% nilainya pada tahun pertama kepemilikan.
Mercedes-Benz EQS menjadi mobil listrik yang paling parah resale value-nya. Dengan harga bekas rata-rata sebesar USD 71.231 (Rp 1,1 miliar), pembeli dapat menghemat sebanyak USD 65.143 (Rp 1 miliar), atau 47,8% persen dari nilai harga baru kendaraan tersebut.
Apa yang membuat harga mobil listrik jadi anjlok di pasar mobil bekas? Banyak faktor penyebabnya, tapi yang paling jelas adalah karena mobil listrik memiliki harga baterai yang masih sangat mahal. Bahkan harga baterai mobil listrik bisa mencapai 50% dari harga mobil listrik itu sendiri. Calon konsumen pun tak yakin dengan kondisi kesehatan baterai saat mereka menimang-nimang membeli mobil listrik bekas, sehingga akhirnya menurunkan value mobil listrik secara keseluruhan.
Jika mobil listrik mengalami depresiasi yang sangat tajam, berbeda dengan mobil hybrid. Mobil hybrid yang menggabungkan mesin konvensional dan mesin listrik ini harganya justru mengalami depresiasi sangat kecil di pasar mobil bekas.
Contohnya model Toyota Corolla Hybrid, hanya mengalami depresiasi 5,0%, kemudian Toyota RAV4 Hybrid hanya mengalami penurunan harga 5,3%. Contoh lainnya, mobil hybrid Ford Maverick hanya mengalami depresiasi 4,1%.
Simak Video “Wujud Mobil Listrik Pertama Xiaomi yang Resmi Diluncurkan“
[Gambas:Video 20detik]
(lua/riar)