Jakarta –
Rumah produksi MD Pictures melaporkan dua oknum pekerja di sebuah percetakan berinisial H dan Y atas dugaan melakukan penggelapan voucer tiket nonton film terbarunya, Sorop. Manoj Punjabi selaku Produser dan CEO MD Pictures bersikap tegas dalam urusan kasus itu.
Pria berdarah India itu sangat menyayangkan tindakan H dan Y. Rencana promosi film Sorop yang bakal tayang pada 19 Desember mendatang pun jadi terhambat karena masalah tersebut.
“Ini yang jadi problem. Kita mau melakukan strategi promosi, malah jadi masalah karena voucer diduplikasi. Kan jadi problem besar. Kita mau promosi, ya gimana, MD yang harus tanggung jawab, dan ini melibatkan jumlah besar yang nggak masuk akal,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (15/12/2024).
Manoj Punjabi tak habis pikir di tengah industri film Tanah Air yang sedang naik, ada saja oknum yang melakukan kecurangan. Ia menilai apa yang dialami sangat mencoreng industri tersebut.
“Jadi, saya harapkan pihak-pihak tertentu yang sedang mengurus ini bisa menyelesaikannya. Jangan sampai masalah seperti ini terjadi lagi,” tuturnya.
Lebih lanjut, Manoj merasa kini industri film mesti melek atas kejadian yang menimpa Sorop. Ia berharap ke depannya tak ada lagi permasalahan seperti itu.
“Film Indonesia punya tantangan yang sangat besar ya. Dari segi cerita sampai bagaimana merangkul penonton untuk nonton. Jadi jangan ada hal-hal seperti voucer yang diduplikasi,” katanya.
Dua oknum penggelapan voucer tiket nonton film Sorop sudah diperiksa polisi. Mereka meminta maaf atas apa yang diperbuat.
“Mudah-mudahan pihak MD mau menyelesaikan ini secara kekeluargaan,” ujar H yang diamini oleh Y, di Polsek Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (12/12).
Sekadar diketahui, Sorop ditulis dan disutradarai oleh Upi yang diadaptasi dari cerita viral karya SimpleMan. Film itu menggandeng aktor dan aktris berbakat Tanah Air, di antaranya Hana Malasan, Yasamin Jasem, Ratu Felisha, Egi Fedly, Brilliana Arfira, lonu Widodo, Tegar Satrya, Seroja Hafiedz, Cleo Haura, dan Maryam.
Sorop bercerita tentang pasangan suami istri, Hanif dan Isti, yang menghadapi teror mengerikan dari arwah Pakde. Sosok tersebut terus menghantui mereka, memaksa keduanya bertahan hidup dalam suasana penuh ketegangan dan bahaya di setiap sudut rumah.
(mau/pus)