Jakarta –
Presenter Feni Rose terlihat salah tingkah saat diperlihatkan tayangan pengakuan Denada yang pernah dibantunya. Beberapa tahun lalu Denada pernah harus memiliki uang tunai untuk membayar pengobatan anaknya di Singapura karena leukimia.
Feni Rose mengaku bingung dan takut saat disinggung mengenai hal tersebut. Ia juga mengaku sampai tak enak perasaannya jika ada yang tahu mengenai hal tersebut.
“Kemarin sebenarnya, aku nggak enak ati ya sebenarnya tanpa disadari… aku malu sebenarnya karena Denada juga selalu baik sama aku,” ungkap Feni Rose dalam tayangan Rumpi, TransTV, Jakarta Selatan, Minggu (26/1/2025).
Feni Rose menambahkan rezeki yang sudah diterimanya adalah sekadar titipan dari Tuhan.
“Itu bukan duit aku, aduh aku nggak enak bilangnya… itu semua titipan dari Allah. Allah yang kasih rezekinya dan aku menyalurkan kepada yang membutuhkan, aku hanya perantara,” katanya lagi.
Feni Rose menjelaskan tidak mau ada yang tahu mengenai hal ini. Karena jika diungkit ia takut malah satu kesombongan tersendiri baginya.
“Justru aku bersyukur diberikan kesempatan untuk bisa berbuat baik, karena aku hanya perantara untuk membantu orang,” paparnya.
Cerita Denada
Saat mengisi acara Obrolan Tiap Waktu (OTW) di Trans7, Denada bercerita bagaimana menjual semua harta yang dimiliki untuk pengobatan anaknya, Aisha di Singapura.
Diketahui Aisha mengidap penyakit kanker darah atau leukemia dan menjalani pengobatan di Singapura sejak 2018.
“Pada saat lagi susah kan Pandemi juga ya nggak ada pekerjaan dan uang aku sudah nggak ada lagi, aku langsung bilang ke manajer ‘tolong jual semua tas yang aku punya ya’ kalau apartemen sudah dari awal kan aku jual dan alhamdulillah laku,” ungkapnya, Minggu (26/1/2025).
Ibu satu anak itu kemudian menyebut satu nama yakni presenter Feni Rose yang membantunya kala kesulitan.
“Kak Feni Rose yang bantu aku, itu banyak yang tahu dan dia memang nggak pernah mau kasih tahu siapa-siapa mengenai hal tersebut. Dia adalah My Angel, ngelihat bagaimana aku berjuangnya untuk anak aku,” ungkap Denada seraya mengusap air mata mengingat kebaikan Feni Rose.
(wes/dar)