Jakarta –
Saat berkunjung ke wisata Gunung Telomoyo, terdapat fasilitas penyiraman air untuk rem. Meski tujuannya baik, benarkah cara tersebut?
Seperti diketahui Gunung Telomoyo, Magelang, Jawa Tengah menjadi destinasi favorit bagi pemotor. Soalnya motor bisa nanjak sampai ke puncak.
Setelah menikmati pemandangan, pemotor hurus turun lagi. Kurang lebih 30 menit dari atas hingga ke bawah. Memang treknya itu turunan panjang yang membuat kinerja rem jadi ekstra kerja lebih keras.
Meski tujuannya baik, untuk membantu mendinginkan rem cakram, apakah menyiram rem cakram yang panas dengan air bersih dibenarkan?
Kampas rem motor disiram pakai air Foto: Ibrahim
|
Mengutip laman Wahana Honda, tidak disarankan menyiram rem cakram yang panas menggunakan air. Sebab itu bisa merusak komponen rem cakram. Jika ingin menyiram rem cakram menggunakan air bersih, jangan dilakukan secara langsung ketika kondisi rem masih sangat panas, tapi tunggu dulu sejenak hingga rem cakram agak dingin.
“Kondisi rem cakram yang panas memang bisa menurunkan performa rem itu sendiri, tapi dengan menyiramnya akan merusak rem cakram. Cara terbaik untuk mendinginkan rem cakram adalah dengan menunggu sampai suhu rem cakram menurun, lalu siram dengan air yang bersih untuk mempercepat proses pendinginan,” tulis Wahana Honda.
Hal senada juga diungkapkan Adrianto S.Wiyono selaku Advisor Karya Fajar Ultima (perusahaan konsultan di bidang keselamatan jalan). Menurut Rian, rem cakram yang dalam kondisi panas kemudian disiram air secara tiba-tiba, maka akan mengakibatkan suatu kondisi yang dinamakan thermal shock.
“Sependek ilmu fisika yang saya tahu, ketika (rem) panas molekulnya akan bergetar dan menjauh, Ketika terjadi penurunan temperatur mendadak (saat rem disiram air), maka molekul akan merapat secepatnya dan terjadi pendinginan yang tidak merata,” ungkap Rian.
Rian menjelaskan, jika struktur benda tersebut masih bisa menoleransi adanya perubahan suhu yang signifikan, maka tidak akan ada dampaknya. Tapi jika tidak, maka benda tersebut bisa pecah atau meleyot.
“Jadi pendinginan tersebut bergantung apakah dalam rentang suhu yang bisa ditoleransi oleh benda tersebut atau tidak,” bilang Rian.
(riar/lua)