Jakarta –
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin berbicara terkait perkembangan penyakit atau kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang muncul dari vaksin COVID-19 AstraZeneca saat rapat kerja Komisi IX DPR. Dalam kesempatan itu, Menkes Budi menegaskan belum ada kasus yang muncul di Indonesia.
Menkes Budi awalnya bicara soal KIPI AstraZeneca yang tengah ramai di publik. Dia menjelaskan terkait KIPI tersebut.
“KIPI AstraZeneca, yang ramai di publik, di dunia itu KIPI khususnya TTS, jadi ada masalah di trombosis, di pembuluh darahnya, sehingga ini mengganggu kesehatan yang bersangkutan. Kalau ditanya karena ini Menkesnya bukan dokter ya, yang kita tahu TTS aja. tapi ini banyak menyebabkan kerusakan di otak, hati, usus, limpa, karena masalah trombosit ini,” kata Budi saat rapat kerja di gedung MPR/DPR, Selasa (21/5/2024).
Budi lantas berbicara terkait klasifikasi KIPI dari vaksin AstraZeneca. Dia menyebut KIPI TTS pada AstraZeneca terhitung sangat jarang muncul.
“Ini sudah ada klasifikasinya, jadi lalau kejadiannya lebih besar dari 1/10 itu umum, kalau definisi ada tidak umum berapa, jarang apa, dan sangat jarang. Nah TTS ini di definisi KIPI atau kejadian ikut pasca imunisasi, memang masuk kategori yang sangat jarang, sangat jarang artinya kurang dari 1 insiden setiap 10 ribu orang. Sangat jarang contohnya TTS yang kemarin ramai di berita berita,” ucapnya.
Dia mengungkap KIPI TTS baru ditemukan di Inggris dan Australia. Dia memastikan penyakit penyerta vaksin AstraZeneca belum ada di Indonesia.
“TTS ini memang terjadi di beberapa negara, Inggris sama Australia yang tinggi, kita belum teridentifikasi. Di negara-negara Amerika Selatan juga belum teridentifikasi, dan sebagai informasi AstraZeneca sudah tidak dipakai di kita sejak Oktober 2022, dan sampai sekarang kita belum temukan adanya yang terkena KIPI khususnya masalah trombosis ini atau TTS,” ujar dia.
(maa/yld)