
Jakarta –
Netizen ramai menuliskan tagar #KaburAjaDulu di media sosial. Hal ini juga menyita perhatian para selebritas.
Pada Rabu (19/2/2025), Raffi Ahmad menghadiri pertemuan di Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) dengan Menteri Abdul Kadir Karding dan Wamen Dzulfikar Ahmad Tawalla. Presenter dan juga Utusan Khusus Presiden bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni itu mengingat pesan penting sebelum memutuskan untuk kerja ke luar negeri.
“Kita harus kasih tahu kalau mau kerja di luar negeri harus lewat jalur resmi yang bisa dipertanggungjawabkan, di kementeriannya Pak Karding,” pesan Raffi Ahmad di Pancoran, Jakarta Selatan.
Ini adalah hal terpenting yang harus diperhatikan oleh siapapun yang ingin merantau ke luar negeri. Apabila nekat ke luar negeri lewat jalur pintas, kelak terjadi masalah negara akan sulit membantu.
“Kalau mereka kenapa-kenapa, mereka tidak terdeteksi,” ucapnya.
Perihal ramainya #KaburAjaDulu, Raffi Ahmad berharap ini dibuat positif. Pekerja migran pantas mendapat apresiasi tinggi dan harus dilindungi negara.
“Teman-teman generasi muda dan influencer harus membuat tagar ini menjadi positif,” kata suami Nagita Slavina itu.
David Chalik pada kesempatan yang sama juga mengingatkan pentingnya mempersiapkan dengan matang, mulai dari mental, fisik, dan skill. Jadi, menurutnya, jangan asal nekat pindah ke luar negeri.
“Syaratnya memang itu, yang pertama harus siap mental, siap fisik, harus punya skill, sama harus terdaftar karena kalau kita terdaftar, dokumen lengkap, insyaallah kita akan bisa terlindungi,” kata David Chalik.
Presenter berusia 47 tahun itu, mewanti-wanti saat ini banyak oknum mengiming-imingi janji manis kerja di luar negeri. Namun, para pekerja yang nekat pergi tanpa kesiapan justru sengsara di negeri orang.
“Tapi, kalau kita berangkat nggak terdaftar, nggak tahu di sana kerjanya di mana. Ada apa-apa gimana kita mau tahu ya kan? Yang ada adalah kita jadi seperti pemadam kebakaran. Kenapa? Ya karena itu tadi, ketidaktahuan kita pada saat berangkat bahwa harus melakukan segala sesuatu sesuai prosedur akhirnya membuat ada apa-apa di sana, negara tidak bisa berbuat banyak,” tegasnya.
Sedangkan, komedian Opie Kumis menganggap wajar bila generasi muda banyak yang mau pindah atau hijrah demi mendapat kehidupan yang lebih baik. Akan tetapi, kecintaan pada Indonesia jangan sampai luntur.
“Kita boleh hijrah. Itu namanya hijrah, tapi bukan lari lho. Hijrah. Hijrah kita dari satu tempat ke tempat lain, itu namanya hijrah dan Rasulullah mengajarkan itu. Kalau seandainya kehidupan kamu kurang bagus di sini, hijrahlah ke sana. Tapi, bukan lari kita harus mencintai NKRI sesusah apa pun,” kata Opie Kumis ditemui di kawasan Transmedia, Jakarta Selatan.
Perlunya mengasah keahlian juga patut diperhatikan untuk mereka yang mau mengadu nasib ke negara orang. Sonny Septian setuju untuk lebih dulu meningkatkan kemampuan sebelum mencari cuan ke luar negeri.
“Buat kita di Indonesia skill kita di-upgrade dulu. Mungkin kalau kita kurang di sini, coba di sini, gitu,” kata Sonny Septian.
“Atau mungkin akademisnya misalnya banyak yang kurang maka dari sekarang, SMP, SMA-nya coba memperbaiki diri karena semua tergantung juga sumber daya manusianya gitu. Kalau sumber daya manusianya bagus, dengan skill yang oke mereka juga pasti akan mendapat pekerjaan yang layak,” tukasnya.
(pus/dar)