Jakarta –
Santa Katarina di Mesir serius mengembangkan wisata setelah bandara mulai beroperasi. Kota itu berfokus menawarkan wisata religi dan spiritual.
Melansir Egypt Today, Kamis (31/10/2024) Anggota Asosiasi Investor Sinai Selatan, Atef Abdel Latif, menjelaskan penyelesaian Bandara St. Catherine sangat penting untuk pengembangan wilayah yang lebih cepat. Mereka menggaet turis-turis asing.
Santa Katarina berada di Sinai Selatan, Mesir. Kawasan itu masuk dalam situs warisan dunia UNESCO 2022. Dalam Injil, kawasan itu disebut sebagai tempat Tuhan berbicara dengan Musa.
Kota itu sedang mengembangkan pariwisata dengan Proyek Transfigurasi Agung, dengan membangun tempat peribadatan di atas pegunungan yang mengelilingi Lembah Suci, menjadikannya tujuan wisata spiritual, penyembuhan, dan peduli lingkungan. Proyek itu juga berencana untuk menyediakan layanan hiburan bagi pengunjung sambil melestarikan alam.
Transfigurasi Agung akan membangun lebih dari 14 proyek di pegunungan sekitar Wadi Towa di Provinsi Sinai Selatan. Proyek itu dilaksanakan dalam dua tahap dengan menghabiskan dana sekitar luar biasa besar.
Selain itu, dibangun jalan setapak Darb Musa untuk meniru jalur historis Nabi Musa melalui Wadi Al-Raha menuju Gunung Sinai. Lapangan Perdamaian juga akan dibangun sebagai bagian dari proyek Transfigurasi Agung.
Latif optimistis bahwa Santa Katarina berpotensi menjadi tujuan wisata dunia dan tempat ziarah bagi umat Kristiani di seluruh dunia.
Dia mengusulkan agar dilakukan pemasaran khusus untuk kota Saint Catherine, menghubungkannya dengan jalur Keluarga Kudus di Mesir, serta menyiapkan program pariwisata yang mengintegrasikan Saint Catherine dengan Sharm El-Sheikh, Taba, Dahab, dan Nuweiba.
Menurutnya, pariwisata yang ditawarkan di Santa Katarina sangat menarik bagi negara-negara Asia, seperti Indonesia dan Malaysia, serta Yunani, negara-negara Eropa, dan negara-negara Afrika.
(upd/fem)