Jakarta –
Sekitar dua lusin kru United Airlines jatuh sakit setelah melahap makanan yang disediakan maskapai saat hari Natal. Mereka diduga keracunan makanan.
Melansir Independent, Rabu (1/1/2024), insiden itu terjadi di Bandara Internasional Denver, Amerika Serikat (AS). Menurut pejabat setempat dari Asosiasi Pramugari, insiden tersebut bermula saat United Airlines membagikan hampir 500 makanan hari raya kepada para karyawannya pekan lalu.
Juru bicara United Airlines menyatakan kondisi itu tidak berdampak pada operasional perusahaan.
“United sedang memantau laporan dari beberapa karyawan mengenai gejala-gejala gastrointestinal setelah hidangan liburan yang disajikan kepada para karyawan Denver pada hari Rabu lalu (25/12), dan kami sedang melakukan kontak dengan pihak berwenang di bidang kesehatan,” ujar juru bicara tersebut dalam sebuah pernyataan.
Media lokal Denver7 melaporkan sebelumnya serikat pekerja melaporkan bahwa lebih dari 200 karyawan jatuh sakit sebelum meralat jumlah tersebut menjadi 24 orang.
“Meskipun tidak ada cara untuk mengetahui secara pasti apakah ini adalah ‘keracunan makanan’ karena ada virus yang beredar yang menimbulkan gejala yang sama, manajemen (bandara) setempat telah meyakinkan saya. Mereka akan memantau masalah ini,” kata Presiden dewan eksekutif lokal serikat pekerja untuk Bandara Internasional Denver dan Bandara Internasional Phoenix Sky Harbor, Chris Bruton.
Menurut laporan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), di tengah musim liburan AS mengalami gejolak kasus Norovirus yang sangat menular dan menyebabkan gejala mirip seperti keracunan makanan.
“Virus itu adalah penyebab utama muntah dan diare, serta penyakit yang ditularkan melalui makanan,” pernyataan CDC.
Berbicara kepada Denver7, seorang kru United Airlines yang melaporkan mual dan diare setelah menyantap makanan natal tersebut mengatakan bahwa ia dan para pekerja lain merasa khawatir untuk mengaku sakit.
Karyawan yang namanya dirahasiakan tersebut mengatakan bahwa maskapai memiliki kebijakan cuti sakit pada hari libur yang ketat dan mengharuskan adanya surat keterangan dari dokter. Jika tidak memenuhi persyaratan, mereka dapat menghadapi konsekuensi seperti peringatan kerja.
Serikat pekerja mengatakan kepada karyawan bahwa jika mereka melaporkan gejala yang konsisten dengan keracunan makanan setelah menyantap makanan, mereka tidak akan diminta untuk mengisi “Surat Keterangan Tidak Masuk Kerja” jika mereka harus tetap berada di rumah dari tempat kerja.
Sementara itu, momen ini juga adalah waktu tersibuk dalam setahun bagi perusahaan perjalanan. American Automobile Association memprediksi 119 juta orang akan melakukan perjalanan setidaknya 50 mil jauhnya dari rumah antara 21 Desember dan 1 Januari. Sementara itu, kelompok perdagangan Airlines for America mengatakan bahwa maskapai penerbangan AS akan mengangkut sekitar 54 juta penumpang dari 19 Desember hingga 6 Januari, meningkat dari tahun 2023.
(wkn/fem)