Jakarta –
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong produsen roda empat membuat dan menjual low cost green car atau LCGC hybrid di Indonesia. Lantas, meski menggunakan mesin hibrida, apakah kendaraan tersebut tetap akan dijual murah?
Direktur Industri Alat Transportasi Darat Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin, Dodiet Prasetyo mengatakan, penggunaan mesin hybrid tentu membuat harga LCGC lebih tinggi. Namun, selisihnya kemungkinan tak jauh.
“Kami melihat berdasarkan data, kendaraan jenis ICE dan hybrid, misalnya salah satu pabrikan saja, gap-nya nggak sampai Rp 50 juta. Artinya, apabila disematkan teknologi itu, lonjakan harga (LCGC hybrid) tidak akan banyak,” ujar Dodiet dalam forum diskusi yang digelar di Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (21/11).
Mobil Low Cost Green Car (LCGC) di GIIAS 2023 Foto: Ridwan Arifin
|
Berkaca dari pernyataan Dodiet, maka LCGC hybrid kemungkinan besar akan bermain di rentang angka Rp 200 juta, bisa di bawah atau di atas sedikit. Meski demikian, nominal tersebut hanya sekadar taksiran kasar. Sebagai informasi, saat ini seluruh model LCGC tak ada yang harganya di atas Rp 200 juta. LCGC termahal yakni Honda Brio Satya E CVT harganya Rp 198,3 juta.
Ketika ditanya apakah memungkinkan LCGC hybrid mulai meramaikan pasar Indonesia tahun depan, Dodiet merespons ‘mungkin saja’. Itulah mengapa, dia mendorong pabrikan agar segera merealisasikan rencana tersebut.
Menurut Dodiet, penjualan LCGC sudah cukup tinggi di Indonesia. Dia ingin, catatan baik itu ditingkatkan dengan meluncurkan varian hybrid.
“Kami mendorong para pabrikan untuk bisa menyematkan teknologi hybrid di LCGC. Poinnya satu, kita ingin meningkatkan pencapaian yang sudah bagus. Kemudian dalam rangka sumbangsih penurunan emisi dan ketahanan energi. Kami ingin meningkatkan apa yang sudah efisien menjadi lebih efisien,” tuturnya.
Kemenperin bicara soal LCGC hybrid. Foto: Ridwan Arifin
|
Sebagai catatan, penjualan LCGC tahun lalu mencapai 204.705 unit dengan market share tembus 20,3 persen. Nominal tersebut mengalami kenaikan 9,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kini, ada lima model LCGC yang saat ini dijual di Indonesia, yakni Toyota Calya, Toyota Agya, Daihatsu Ayla, Daihatsu Sigra dan Honda Brio Satya.
“Kami studi internal, apakah kendaraan LCGC itu bisa disematkan hybrid? Itu bisa strong atau mild. Kalau itu bisa dikombinasikan, ini akan menyumbang penghematan bahan bakar dan transisi energi,” ungkapnya.
“Tentunya ini kita sampaikan, posisinya saat ini masih menganalisa apakah itu memang possible. Ya semoga ke depan ada LCGC hybrid di Indonesia,” kata Dodiet menambahkan.
(sfn/dry)