Jakarta –
Pramugari merupakan sosok yang memegang peran penting dalam suatu aktivitas penerbangan. Tidak hanya memberikan layanan terhadap penumpang di dalam kabin, pramugari juga dipersiapkan untuk bisa bertahan hidup dan menyelamatkan para penumpang jika terjadi situasi darurat. Maka dari itu mereka pun mendapat pelatihan survival atau bertahan hidup ketika musibah terjadi.
Pramugari harus melewati pelatihan yang ketat sebelum bekerja di pesawat terbang. Pelatihan yang diberikan terhadap pramugari biasanya meliputi beberapa hal di antaranya table manner, jungle and sea survival, wet drill, hingga evacuation and safety.
Head of Training and Development Lion Group Training Center Capt. Taufik Hidayat mengatakan pelatihan ini dilakukan guna menghasilkan pramugari yang memenuhi standar UU Penerbangan. Pelatihan dilakukan selama 6 bulan, meliputi ground training dan flight training.
“Biasanya kalau sudah lulus dari ground training, itu langsung flight training. Awalnya pramugari akan didampingi oleh instruktur, nanti kalau sudah dicek lagi dan sudah memenuhi standar baru dapat terbang tanpa instruktur,” ucapnya.
Lebih lanjut, Capt. Taufik menuturkan terdapat training device yang akan dilakukan oleh pramugari. Pelatihan ini berisikan cara membuka pintu, pelampung, hingga jendela darurat. Selain itu, materi basic survival juga diberikan guna memberikan pramugari ilmu dasar bertahan hidup di darat maupun laut.
“Ada training wet drill, hal ini jadi simulasi pesawat dalam keadaan emergency dan harus landing di air. Pesawat memiliki jendela darurat dengan cara masuk yang berbeda-beda, oleh karena itu, pramugari diberikan materi ini,” ungkapnya.
“Tidak hanya itu, pramugari juga dilatih untuk mengangkat penumpang ke permukaan, membuka pintu saat pesawat terendam, itu mereka harus bisa. Training ini dilakukan berdasarkan situasi riil, di mana prarmugari dalam keadaan basah dan memakai seragam, lengkap dengan sepatu. Menyelamatkan penumpang memang sudah ada di kontrak,” jelas Capt. Taufik.
Tidak berhenti di situ saja, pramugari dilatih berbagai kemampuan lainnya, mulai dari kemampuan berkomunikasi, ilmu dasar melahirkan, hingga penanganan orang sakit.
Capt. Taufik menyampaikan pelatihan merupakan hal yang penting dilakukan oleh profesi apapun. Untuk pramugari sendiri, pelatihan ini ditujukan untuk membentuk karakter.
Lion Grup dengan Lion Group Training Center (LGTC) berkomitmen memberikan pelatihan dengan standar dan dapat dipertanggungjawabkan. Regulasi ini diterapkan guna meningkatkan sumber daya manusia, contohnya seperti pada menghasilkan pilot dengan kualitas penerbangan yang baik. Selain menguntungkan perusahaan, hal ini tentunya dapat membuat para penumpang merasa lebih nyaman.
“Perusahaan juga merasakan, dengan membuat training yang lebih baik bisa memberikan penumpang yang merasakan nyaman dan aman. Kita serius, apabila terdapat orang yang tidak bisa mengoperasikan simulator, jangankan menyentuh pesawat, di simulator saja tidak bisa, ya tidak akan menyentuh pesawat,” kata Capt. Taufik.
Simak Video “Melihat Simulator Pesawat Lion Air Seharga Rp 400 Miliar“
[Gambas:Video 20detik]
(prf/ega)