
Jakarta –
Kepala Desa (Kades) Kohod, Arsin bersama tiga tersangka lainnya ditetapkan sebagai tersangka kasus pemalsuan dokumen SHGB-SHM pagar laut di wilayah Tangerang. Polisi menjelaskan peran dari empat tersangka di kasus tersebut.
“Kita menetapkan Saudara A selaku Kades Kohod, Saudara UK Sekdes Kohod, Saudara SP selaku penerima kuasa, dan Saudara CE selaku penerima kuasa telah kita sepakat kita tetapkan sebagai tersangka,” kata Djuhandani kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (18/2/2025).
“Terkait dengan penanganan pagar laut di Tangerang, dimana kita ketahui bersama kemarin ada 263 SHGB yang sudah muncul,” terangnya.
Dia menyebut keempat tersangka, diduga bermufakat untuk memalsukan dokumen dan surat permohonan hak atas tanah. Praktik pemalsuan itu telah dilakukan sejak akhir 2023.
“Diduga keempatnya telah bersama-sama membuat dan menggunakan surat palsu berupa girik, surat pernyataan penguasaan fisik bidang tanah, surat pernyataan tidak sengketa, dan surat keterangan tanah,” jelas Djuhandani.
“(Kemudian) surat keterangan pernyataan kesaksian, surat kuasa pengurusan permohonan sertifikat dari warga Desa Kohod dan dokumen lain yang dibuat oleh Kades, Sekdes sejak Desember 2023 sampai dengan November 2024,” lanjut dia.
Keempat tersangka itu, kata Djuhandani, melakukan pemalsuan dan mencatut identitas warga Desa Kohod dengan motif ekonomi. Namun penyidik masih mendalami berapa jumlah keuntungan yang mereka dapat dari tindakannya.
“Yang jelas tentu saja ini terkait dengan ekonomi, ekonomi tentang motif bagi mereka, ini yang terus kita kembangkan,” ungkap Djuhandhani
“Belum bisa kita uji lebih lanjut (soal keuntungan yang didapat). Karena masing-masing masih memberikan keterangan yang berbeda-beda,” sambungnya.
Kemudian, Djuhandhani memastikan pihaknya akan terus melakukan pengembangan terkait perkara itu. Namun dia mengatakan proses pengembangan atas kasus itu bakal membutuhkan waktu yang lama.
Sebab, penyidik, lanjut dia akan menelusuri pihak yang turut membantu dan juga menyuruh keempat tersangka untuk memalsukan dokumen SHGB dan SHM.
“Kemudian, perkara ini tidak sampai di sini saja, kami tetap mengembangkan perkara ini sampai tuntas,” pungkasnya.
Sebelumnya, pagar laut ditemukan di perairan Tangerang, Banten. Pagar tersebut memiliki panjang sekitar 30,16 kilometer (km).
Simak juga Video: Menteri Nusron Pecat 6 Pegawai Buntut Polemik Pagar Laut Tangerang
(ond/aik)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu