Florida –
Ular piton Burma dianggap sebagai hama atau spesies invasif di Florida, dengan populasi sampai ratusan ribu ekor. Baru-baru ini, ilmuwan meneliti ular piton itu mampu melahap rusa dewasa di area Everglades dan memberikan peringatan.
Ular piton Burma (Python bivittatus) betina itu panjangnya 4,5 meter dan berat 52 kilogram. Ia ditemukan memangsa rusa ekor putih (Odocoileus virginianus) yang beratnya 35 kg, hampir 67% massa ular. Untuk melahapnya, mulut ular terentang sangat lebar hingga 93% bukaan maksimumnya.
Dalam studi baru di jurnal Reptiles & Amphibians, lebar rahang maksimum piton Burma sebelumnya diasumsikan sekitar 22 cm. Akan tetapi, peneliti memeriksa lagi dan menemukan celah maksimumnya 26 cm. Ular piton bisa lebar membuka mulut karena tulang rahang bawah tak menyatu di bagian depan. Kulitnya juga sangat elastis.
“Melihat predator puncak menelan rusa berukuran besar di depan Anda adalah sesuatu yang tidak akan pernah Anda lupakan,” cetus salah satu periset dan pakar biologi Ian Bartoszek yang dikutip detikINET dari New York Post.
Kenyataan ini membuat piton dianggap makin membahayakan ekosistem di area Everglades di Florida dan mengancam hewan asli seperti rusa. “Dampak dari piton Burma terhadap kehidupan alam liar asli tak dapat dibantah. Ini adalah permasalahan lingkungan zaman kita yang berimbas ke ekosistem di Greater Everglades,” tambah Ian.
Bukan hanya ukuran makanannya yang mengejutkan peneliti. Penyergapan itu terjadi di musim dingin, ketika ular piton diyakini melambat dan terjadi pukul 10:30 pagi, bertentangan dengan persepsi mereka adalah pemburu malam.
“Itu mengingatkan saya betapa oportunisnya mereka. Kita tak boleh meremehkan ular piton Burma. Mereka akan membunuh dan memakan hewan yang hampir terlalu besar untuk ditelan,” kata Bartoszek yang dikutip detikINET dari Miami Herald.
Kapasitas besar untuk menelan hewan lain ini akan lebih mengkhawatirkan jika ular piton berhasil menyebar ke bagian lain Florida dan mungkin ke seluruh Amerika Tenggara. Berbagai upaya pun dilakukan untuk menekan populasinya.
Otoritas saat ini menanamkan pemancar pada 40 ular piton jantan dan menggunakannya untuk menemukan ular piton betina sebelum mereka dapat bertelur. Ular piton betina kemudian ditangkap dan disuntik mati sesuai dengan hukum negara bagian.
Ular piton diketahui memangsa segala hal, mulai buaya kecil hingga kucing hutan. Mereka juga memangsa ternak seperti kambing dan ayam. “Saya melacak ular-ular ini selama 12 tahun dan tidak pernah merasa terancam oleh piton Burma atau merasa ada yang tertarik pada saya,” kata Bartoszek.
“Mereka tertarik pada satwa liar asli kita, yang tidak berevolusi dengan predator ular raksasa. Hewan asli rentan, mereka tak punya strategi adaptif menghindari atau bahkan mengetahui ancaman ular piton di sana,” pungkasnya.
(fyk/fyk)