Jakarta –
PT Pindad mulai menyiapkan produksi MV3 Garuda yang akan digunakan oleh para menteri di jajaran Kabinet Merah Putih. Langkah ini merupakan tindak lanjut sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menginginkan para pembantunya menggunakan mobil buatan dalam negeri.
“Berikutnya sesuai arahan Bapak Presiden RI, kami sedang mempersiapkan MV3 Garuda untuk kendaraan dinas atau operasional para Menteri beserta jajaran. Semuanya masih dalam proses koordinasi secara aktif dengan pemerintah, mohon doa restu dan dukungan dari semua pihak termasuk masyarakat agar semua berjalan lancar,” ungkap Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose dalam siaran persnya.
Abraham mengungkap Prabowo memiliki peran besar dalam pengembangan kendaraan Maung. Saat masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo kerap menyampaikan inovasi akan kendaraan taktis dan kendaraan operasional tersebut hingga akhirnya tercipta MV1. Pengembangan terus berlanjut hingga akhirnya Pindad juga bisa membuat MV3 Garuda Limousine yang diperuntukkan menjadi kendaraan RI 1.
Bisa menjadi kendaraan kepresidenan dan bakal menjadi tunggangan menteri, MV3 mengalami masa pengembangan yang cukup panjang. Diungkap Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad Sigit P Santosa, saat ini belum ada pabrikan yang melakukan siklus penuh pengembangan dalam negeri mulai dari desain, pengembangan produk, validasi, dan produksi massal .
“Maka dari itu, PT Pindad harus hadir untuk membangun ekosistem yang lengkap untuk mendukung pengembangan dan produksi industri otomotif nasional,” ujar Sigit.
Sigit tak menampik MV3 ini dikembangkan dengan berbagai dukungan dari para pemasok. Terlebih untuk beberapa komponen yang belum tersedia di dalam negeri. Pindad diketahui menjalin kerjasama dengan beberapa mitra strategis yang mendukung pengembangan MV3.
“Pengembangan kemampuan rekayasa dan produksi massal tidak hanya dibangun di PT Pindad, tetapi juga di ekosistem supplier yang jumlahnya ratusan dan tersebar di seluruh Indonesia. Kami mendukung optimalisasi ekosistem industri otomotif dalam negeri sehingga memprioritaskan komponen lokal. Untuk komponen yang belum tersedia dari dalam negeri seperti mesin, transmisi dan lain-lain, kami bekerja sama dengan mitra strategis global, yang dalam dunia industri otomotif merupakan hal yang biasa. Tentunya semua berproses dan kita bangun industri otomotif nasional kita tahap demi tahap,” lanjut Sigit.
Adapun proses produksi Pindad MV3 untuk kendaraan dinas menteri ini akan dimulai dari menyusun spesifikasi teknis dan kebutuhan pengguna yang dituangkan dalam System Requirement Specification (SRS)serta Test & Evaluation Master Plan.
Selanjutnya tim engineering PT Pindad mengembangkan desain mulai dari konseptual sketching hingga engineering design, mencakup penyesuaian performa, desain eksterior, desain interior, penentuan material interior dan eksterior serta berbagai detail komponen yang sesuai dengan dimensi dan regulasi kendaraan.
Tahap produksi berikutnya adalah Manufacturing & Assembly yang memvalidasi hasil desain. Proses Manufacturing diawali dengan proses pembuatan dies menjadi cetakan komponen utama seperti body side, pintu, kap mesin, fender, dan bagian inner body, termasuk juga komponen pelengkap seperti bracket, bumper, dan komponen interior. Komponen tersebut dihubungkan dalam proses body welding, kemudian dilanjutkan proses painting, dan final assembly di area trimming. Setelah perakitan akhir, kendaraan menjalani proses Quality Control, uji fungsi, serta sertifikasi untuk memastikan performa optimal sesuai dengan kriteria pengguna.
Platform MV3 saat ini telah digunakan untuk berbagai kendaraan operasional dengan varian seperti Tangguh, Jelajah, dan Komando serta pengembangan lainnya dari basis kendaraan ini yakni MV3 Garuda Limousine untuk kendaraan operasional kepresidenan RI 1 dan RI 2.
Maung varian Tangguh juga dapat menyesuaikan kebutuhan untuk berbagai acara kenegaraan, salah satunya Popemobile untuk kendaraan operasional Paus Fransiskus saat kunjungan apostolik ke Indonesia, Kendaraan Inspektur Upacara (Irup) yang digunakan Presiden RI, Panglima TNI, Kapolri dalam berbagai kegiatan kenegaraan, serta dikembangkan menjadi kendaraan Mobile Jammer Anti Drone. Tidak berhenti sampai disitu MV3 yang awalnya dikembangkan untuk kebutuhan operasional militer, juga kedepan dikembangkan untuk varian sipil.
(dry/din)