Yogyakarta –
Kendati tak sepopuler Parangtritis, Pandansari menjadi satu-satunya pantai di Jogja yang mempunyai mercusuar. Menara suar ini berdiri gagah 160 m dari bibir Pantai Pandansari.
Mercusuar itu memikat setiap netra yang memandang. Dengan tinggi sekitar 40 meter menjulang ke angkasa, bangunan itu memang sangat mencolok.
Warna putihnya beradu dengan rimbunnya hijau pohon di sekeliling. Area sekitarnya sunyi dan bersih dipagari. Tertulis jelas bangunan itu disebut Mercusuar Kala Jivam Asti.
Menara suar adalah prasarana navigasi tertua yang sampai hari ini masih digunakan. Berbentuk menara dengan lampu sorot berputar, mercusuar berfungsi untuk memandu kapal dalam menentukan lokasi dan arah.
Pantai Pandansari di Yogyakarta memiliki mercuar (Arawinda Dea Alisia/detikcom)
|
“Awalnya nggak ada niatan jadi objek wisata, tapi karena banyak yang minta izin naik jadi boleh,” kata salah seorang penjaga di Mercusuar.
Untuk bisa naik pengunjung wajib memakai alas kaki yang memadai agar tidak tergelincir. Dalam menapaki setiap anak tangga yang mulai berkarat, pengunjung harus memiliki keberanian yang cukup dan kehati-hatian yang ekstra. Ya, bangunan ini berdiri sejak 1997 dan menjadi satu dari kedelapan mercusuar di pantai selatan Jogja.
Lokasinya ada di Pantai Pandansari yang beralamat di Desa Gadingsari, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul. Butuh waktu sekitar 1 jam perjalanan dari pusat Kota Jogja.
Akses menuju lokasi sangat mudah dengan plakat penunjuk arah yang jelas. Cukup melewati Jalur Lintas Selatan Bantul kemudian belok sedikit ke arah selatan traveler akan dengan mudah menemukannya. Terlebih, tinggi mercusuar laksana menopang langit terlihat jelas meski dari kejauhan.
Puncak mercusuar ini bisa didaki atas seizin petugas dengan membayar Rp 5.000 per orang. Lebih dari 100 anak tangga berbentuk spiral melingkar yang harus ditaklukkan. Sehingga banyak pengunjung yang sudah menyerah duluan sebelum menginjak anak tangga pertama.
Total terdapat delapan tingkat dengan masing-masing tingkatnya yang memiliki ventilasi. Untuk masuk pun pengunjung harus rela antre jika ramai, sebab hanya dibatasi 10 orang saja sekali naik.
Setiba di atas, seluas mata memandang megahnya biru laut selatan dipagari pasir hitam nan halus. Daratan Bantul yang menghijau terbentang luas di lain sisinya. Langit bertemu laut di ufuk barat dengan surya yang siap pulang. Senja yang sempurna jika dilihat dari ketinggian, dan hanya sang pemberani yang mampu menapaki puncaknya.
Angin pantai berhembus kencang di atas sana. Rasa lelah menaklukkan anak tangga satu persatu terbayar lunas saat melihat horizon pantai laut selatan yang indah dipadu bukit karst di ujung timurnya. Namun, banyak pengunjung yang mengaku tidak berani berlama-lama di atas.
“Bagus di atas, tapi saya nggak berani lama-lama di sana. Anginnya kenceng banget takut kebawa jatuh soalnya saya parnoan sih, kalo berani harusnya aman-aman aja,” kata Rizki, salah satu pengunjung yang berani mendaki mercusuar.
Jika kemari, pastikan sebelum gelap agar tetap bisa mencoba naik ke puncaknya.
Simak Video “Viral Orang Salat di Tengah Jalan Menghadap Tugu Jogja“
[Gambas:Video 20detik]
(fem/fem)