
Jakarta –
Pemerintah akhirnya memberikan insentif untuk mobil hybrid. Mobil hybrid di Indonesia mendapatkan insentif berupa potongan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk tahun 2025.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, paket stimulus ekonomi ini bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat. Stimulus itu juga untuk mendukung sektor otomotif dan mendukung langkah menuju transisi hijau. Menurut Agus, perjuangan untuk menerbitkan insentif mobil hybrid cukup panjang.
“Yang menarik tahun ini, perjuangannya cukup panjang, alhamdulillah akhirnya pemerintah memutuskan untuk memberikan insentif mobil hybrid,” kata Agus di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, kemarin.
Pengajuan insentif untuk mobil hybrid ini memang memakan waktu lama. Sebelumnya, pemerintah hanya memberikan insentif untuk mobil listrik berbasis baterai. Sedangkan mobil hybrid berjalan tanpa insentif. Bahkan, pemerintah sempat menyangkal akan memberikan insentif untuk mobil hybrid mengingat penjualan mobil hybrid sudah tinggi.
Namun pada akhirnya, pemerintah resmi mengeluarkan kebijakan insentif untuk mobil hybrid. Mobil hybrid mendapatkan potongan PPnBM sebesar 3 persen. Hal ini turut membuat harga mobil hybrid turun.
Toyota, misalnya, mengumumkan penurunan harga untuk Kijang Innova Zenix Hybrid dan Yaris Cross Hybrid sebesar Rp 10-13 juta. Suzuki juga mengungkapkan penurunan harga untuk Ertiga Hybrid dan XL7 Hybrid sebesar Rp 5-6 juta.
Insentif pajak penjualan atas barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM DTP) untuk mobil hybrid diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 12 Tahun 2025 tentang Pajak Pertambahan Nilai atas Penyerahan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Roda Empat Tertentu dan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Bus Tertentu serta Pajak Penjualan atas Barang Mewah atas Penyerahan Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor Roda Empat Emisi Karbon Rendah Listrik Tertentu yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2025.
Tertulis dalam Pasal 14 ayat (1) PMK No. 12 Tahun 2025, Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang terutang atas penyerahan LCEV (low carbon emission vehicle/kendaraan emisi karbon rendah) tertentu oleh Pengusaha Kena Pajak ditanggung Pemerintah untuk tahun anggaran 2025. Lanjut pada Pasal 14 ayat (2) dijelaskan ada tiga jenis mobil hybrid yang mendapat insentif ini, antara lain:
a. Full Hybrid;
b. Mild Hybrid; dan/atau
c. Plug in Hybrid.
(rgr/din)