Jakarta –
Selebritas Nadila Ernesta berbagi cerita mengenai perjuangannya melawan penyakit Psoriasis. Psoriasis yang dalam bahasa sehari-hari disebut juga soriasis.
Dikutip dari berbagai sumber Psoriasis adalah penyakit autoimun yang terjadi karena ada peradangan pada kulit. Peradangan kemudian menyebabkan kulit bersisik, menebal, terasa gatal, serta mudah terkelupas.
Yang dirasakan ibu dua anak itu adalah pada bagian kepala sehingga menjadi penebalan kulit. Penyakit ini sudah dirasakan saat Nadila duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Aku pikir mungkin nggak cocok sama sampo, tapi kok ada penebalan yang semakin banyak dan meluas. Waktu itu, saya mengira ini cuma ketombe. Jadi jawabannya sederhana, padahal ini jauh lebih serius,” ujar Nadila Ernesta saat ditemui di C Derma Clinic, di Lotte Shopping Avenue, Jakarta Selatan, kemarin.
Tapi ternyata seiring bertambahnya usia, istri Eno Gitara itu merasakan sesuatu yang tidak biasa. Ia mengaku mulai kehilangan kepercayaan diri.
“Aku merasa nggak bisa bebas seperti teman-teman lain. Mereka bisa pakai rok pendek, rambutnya digerai tinggi, sementara aku harus menutupi kekurangan ini,” katanya.
Nadila Ernesta akhirnya mencari tahu sampai berkonsultasi dengan beberapa dokter. Tapi perawatan yang kala itu tidak menyelesaikan masalah jangka panjang. Sampai terburuknya adalah saat dirinya hamil.
“Semua hormon berubah, dan aku nggak bisa pakai obat apa pun karena khawatir efeknya ke janin. Kondisi kulitku semakin parah, terutama di bagian kaki,” kenangnya.
Ia menahan semuanya sampai melahirkan anaknya dan terus mencari jawaban mengenai hal tersebut.
“Aku bilang, ‘Ini penyakitku, tolong bantu’. Dokter langsung menjelaskan terapi yang cocok. Kalau pikiran aku positif, kondisi kulitku juga lebih baik. Tapi kalau aku stres, gejala soriasis langsung muncul lagi,” cerita Nadila Ernesta.
Dijelaskan dr Maria Vianney Sansan, Sp.D.V.E, FINSDV, dokter spesialis dermatovenereologi dan estetika mengungkapkan, soriasis dapat diatasi dengan pendekatan kombinasi, termasuk penggunaan obat oles, obat oral, dan terapi sinar seperti Laser Excimer 308 nm dan Pulsed Dye Laser.
“Terapi Laser Excimer 308 nm mampu menghantarkan sinar UVB dengan panjang gelombang 308 nm secara presisi ke area kulit yang terkena psoriasis. Teknik ini efektif untuk mengurangi inflamasi, memperbaiki kemerahan, mengurangi rasa gatal, mempercepat penyembuhan psoriasis,” jelas dr Maria.
Selanjutnya, terapi Pulsed Dye Laser 595 nm digunakan mengatasi psoriasis tipe plak dan psoriasis pada kuku. Dr. Maria menekankan bahwa teknologi ini terbukti aman dan efektif untuk mengurangi gejala psoriasis, termasuk pada area sulit seperti kuku.
“Pendekatan yang terintegrasi ini memungkinkan kami membantu pasien mengendalikan psoriasis secara lebih efektif,” tambah dr. Maria.
(wes/pus)