Jakarta –
Penggunaan smartphone dalam waktu lama mungkin berdampak untuk jari-jari Anda. Para pengguna teknologi dan ponsel khawatir bahwa perangkat seluler mereka akan meninggalkan bekas dan lekukan di jari ketika menggunakan ponsel yang dikenal dengan nama ‘iPhone finger’.
Baru-baru ini dalam podcast The TJ Show membahas mengenai konspirasi yang terinspirasi oleh iOS, di mana pembawa acara menjadi yakin bahwa jari kelingking yang digunakan untuk menopang ponsel cenderung memiliki lekukan yang tampak berbeda dari jari-jari di sebelahnya.
Namun, para ahli menolak klaim tersebut yang menyatakan bahwa penggunaan ponsel menyebabkan lekukan yang muncul di jari kelingking, yang juga dikenal dengan istilah ‘smartphone pinky’.
“Sebagian besar gambar-gambar ini (bengkok atau celah) tidak menunjukkan adanya masalah. Mereka menunjukkan anatomi jari kelingking yang biasa, yang sangat beragam,” kata Dr Peter Evans, seorang ahli bedah ortopedi di Cleveland Clinic dilansir dari News.com Australia pada Senin (15/4/2024)
Ahli terapi okupasi April Hibbeler dan ahli bedah tangan Dr Michael Geary dari Ortho Carolina pun menyetujui pernyataan tersebut. Dalam penjelasan tentang fenomena muskuloskeletal, mereka menambahkan bahwa tidak ada diagnosis resmi untuk ‘iPhone finger’.
“Ada juga kemungkinan bahwa orang yang mengira memiliki ‘smartphone pinky’ terdapat beberapa kondisi yang mendasarinya,” tambah Dr Evans.
“Penggunaan ponsel yang terus-menerus dapat menyebabkan berbagai masalah sendi. Meskipun beberapa klaim cedera mungkin dibesar-besarkan, terdapat juga yang nyata dan melibatkan kerusakan serius jangka panjang,”
Dr Evans memperingatkan bahwa beberapa di antaranya termasuk clinodactyly, sebuah kelainan jari genetik yang menyebabkan ujung jari kelingking menekuk dekat dengan jari manis. Lalu juga ada kontraktur Dupuytren, ketika urat-urat tebal terbentuk di bawah kulit selama bertahun-tahun dan menarik jari menjadi lebih dekat dengan telapak tangan.
Dr Evans menekankan bahwa tidak ada indikasi penggunaan smartphone yang dapat berkontribusi pada gejala tersebut. Namun, Ia memperingatkan tentang beberapa kondisi medis disebabkan penggunaan ponsel terlalu lama yang bisa muncul.
Hati-Hati Dengan Cedera Ini
Meskipun smartphone pinky tampaknya sudah terbantahkan, ahli mengatakan, ‘smartphone elbow’ yang dikenal secara medis sebagai sindrom carpal tunnel merupakan hal yang dapat terjadi. Ini terjadi pada orang-orang yang menekuk siku melebihi 90 derajat dalam waktu yang lama dan biasanya terjadi saat chatting menggunakan ponsel.
Dr Evans juga menjelaskan bahwa kebas atau kesemutan yang terjadi di jari kelingking bisa menjadi suatu tanda yang dikenal dapat menyebabkan kerusakan saraf.
Selalu Perhatikan Penggunaan Ponsel
Selain itu, Dr Evans mengatakan untuk selalu waspada terhadap bahaya ‘texting thumb’ hingga penyakit leher yang ditimbulkan oleh penggunaan smartphone yang berlebihan.
“Sendi ibu jari Anda tidak diciptakan untuk chatting dan scrolling layar sepanjang hari,” jelas Evans.
“Penggunaan ponsel yang berlebihan dapat memperparah gejala yang ringan, seperti arthritis, atau menyebabkan masalah baru pada tendon ibu jari,” lanjutnya.
Mengenai leher, Dr Evans mencatat bahwa kepala memiliki berat sekitar 4,5 hingga 5,5 kg yang seharusnya lebih diperhatikan ketika menunduk menggunakan ponsel pintar.
“Ketika Anda menundukkan kepala, Anda meningkatkan beban pada otot leher Anda. Tekanan tambahan ini dapat menyebabkan nyeri otot dan kejang,” jelas Dr Evans.
Hibbeler dan Dr Geary juga menyarankan bahwa penggunaan smartphone dapat memperparah trigger finger dan carpal tunnel syndrome.
*Artikel ini ditulis oleh Mohammad Frizki Pratama, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
Simak Video “Tiga Mitos vs Fakta Soal Smartphone“
[Gambas:Video 20detik]
(vmp/vmp)