
Jakarta –
Seorang pria menghadapi dakwaan serius setelah diduga mencoba membuka pintu keluar darurat pesawat dalam penerbangan menuju Sydney. Insiden itu memicu kepanikan di antara penumpang dan awak pesawat, serta berujung pada penangkapan setibanya pesawat mendarat.
Dikutip dari news.co.au, Selasa (8/4/2025), pria yang berulah itu tidak disebutkan namanya, hanya diketahui berusia 46 tahun dan berasal dari Yordania. Dia dilaporkan mencoba membuka pintu darurat, Tak hanya itu, dia juga diduga menyerang awak kabin yang berupaya menghentikan aksinya itu.
Pria itu pun ditangkap Polisi Federal Australia (AFP) saat pesawat mendarat di Bandara Internasional Sydney pada Sabtu (5/4).
“Diduga seorang pria (46) mencoba membuka pintu keluar darurat belakang pesawat selama penerbangan,” kata AFP dalam sebuah pernyataan.
AFP menyatakan bahwa kemudian pria tersebut diantar ke bangku penumpang di bagian tengah pesawat oleh pramugari, tetapi dia tidak menyerah begitu saja. Pria tersebut mencoba membuka pintu darurat lagi.
Oleh pramugari, pria itu ditahan kembali. Hingga kemudian pria tersebut menyerang si pramugari.
Pria itu terancam dua dakwaan membahayakan keselamatan penerbangan dan satu tuduhan menyerang awak kabin. Dia dijadwalkan hadir di Pengadilan Lokal Downing Centre pada Rabu (9/4). Sanksi dua pelanggaran itu masing-masing hukuman maksimal 10 tahun penjara.
Detektif AFP yang bertindak sebagai kepala polisi, Davina Copelin, mengatakan tidak ada toleransi akan perilaku berbahaya di pesawat.
“Tindakan pria ini bisa berakibat tragis dan penumpang, serta staf pesawat tidak seharusnya harus menanggung perilaku yang tidak terkendali, kekerasan, atau berbahaya di penerbangan,” kata Inspektur Copelin.
“AFP tidak akan ragu untuk menindak orang-orang yang terlibat dalam perilaku kriminal di pesawat, terutama di mana perilaku ini berpotensi membahayakan keselamatan penumpang, awak, atau penerbangan itu sendiri,” dia menambahkan.
Pernyataan AirAsia X Atas Insiden di Pesawat
AirAsia X mengonfirmasi bahwa ada penumpang mereka yang mengganggu penerbangan bernomor D7220 dari Kuala Lumpur ke Sydney.
“Awak kabin kami, yang terlatih secara profesional untuk menanggapi situasi seperti itu, mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memastikan keselamatan semua orang di pesawat. Pada saat itu keselamatan tamu atau awak tidak terancam,” keterangan Air Asia X.
“AirAsia memiliki kebijakan toleransi nol untuk perilaku tidak pantas dalam bentuk apa pun dan sesuai dengan prosedur memberi tahu AFP dan otoritas terkait untuk menemui pesawat pada saat kedatangan di Sydney,” keterangan ditambahkan.
Insiden itu terjadi berselang kurang dari seminggu dari kasus serupa yang terjadi dalam penerbangan Jetstar JQ34. Dalam penerbangan dari Denpasar ke Melbourne pada 31 Maret 2025, seorang penumpang wanita berusaha membuka pintu darurat pesawat.
Alarm muncul. Awak kabin segera turun tangan dan dibantu oleh polisi yang sedang tidak bertugas. Pesawat yang membawa lebih dari 200 penumpang terpaksa kembali ke Bandara Internasional Ngurah Rai Denpasar setelah dua jam terbang.
(fem/fem)