
Jakarta –
Penjualan mobil di dua bulan pertama tahun ini masih belum memuaskan. Bahkan, dibandingkan periode sama tahun lalu, angkanya turun 4,5 persen. Itulah mengapa, produsen meminta agar mobil bensin dapat diskon PPN seperti mobil hybrid dan listrik.
Pernyataan tersebut disampaikan pendatang baru asal China, Beijing Automotive Industry Group Co alias BAIC. Menurut mereka, cara tersebut bisa menjadi stimulus di tengah lesunya industri otomotif Indonesia.
“Kita harapkan mungkin ada stimulus atau apa yang pemerintah bisa lakukan untuk menggiatkan industri otomotif lagi. Kita lihat pemerintah sudah melakukan inisiasi untuk menggerakkan otomotif terutama berkaitan dengan green mobility,” ujar Dhani Yahya selaku Chief Executive Officer (CEO) BAIC Indonesia.
Logo BAIC. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com
|
Dhani mengapresiasi langkah pemerintah yang telah memberikan diskon PPN ke mobil hybrid sebesar 3 persen dan mobil listrik 10 persen. Namun, kata dia, penjualan kendaraan di segmen tersebut masih rendah. Sehingga, butuh ‘gebrakan’ yang sama di produk yang lebih massal.
“Mungkin kita lihat listrik dan hybrid ini market share-nya masih kecil dibandingkan total market yang perlu di-absorb,” tuturnya.
“Saya tidak tahu mungkin apabila pemerintah memberikan stimulus (ke mobil ICE) mungkin PPN-nya bisa disupport dulu dalam waktu terbatas, sehingga bisa menstimulus konsumen bisa beli kendaraan,” tambahnya.
BAIC menganggap, harga merupakan pertimbangan utama konsumen dalam membeli kendaraan. Itulah mengapa, mereka kerap memberikan promo menarik untuk kendaraannya. Bahkan, yang terbaru, mereka menyiapkan diskon hingga puluhan juta rupiah untuk dua produk andalannya di Indonesia, yakni BJ40 Plus dan X55-II.
“Tapi harapannya pemerintah bisa memberikan insentif, contoh PPN mobil bensin atau ICE secara umum bisa diberikan insentif dalam waktu tertentu. Misalnya, hingga Juli atau Desember,” kata dia.
(sfn/din)