Jakarta –
Polisi menjelaskan insiden yang terjadi antara pengemudi Pajero Sport dan Avanza di gerbang tol Binjai sebuah kesalahpahaman. Begini penjelasannya.
Insiden yang melibatkan Pajero dan Avanza di gerbang tol Binjai menuai banyak sorotan. Terlebih diketahui pengemudi Pajero yang bertingkah arogan dengan menabrak Avanza di gerbang tol Binjai itu merupakan oknum Polda Sumut personel Satbrimob berinisial AKP HS.
“Jadi, ada kejadian yang melibatkan personel kita. AKP HS, (personel) Satbrimob,” ungkap Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP Sonny W Siregar dikutip detikSumut.
Diungkap Sonny, insiden itu bermula saat Avanza yang hendak keluar tol namun kehabisan saldo e-Toll. Alhasil Avanza itu tertahan di gerbang tol dan sempat membuat antrean.
“Satu mobil Avanza berwarna silver pada saat keluar pintu tol Binjai ternyata saldonya kurang. Mobil itu dikendarai SS beserta istri dan anaknya. Setelah ketahuan saldonya kurang, istrinya keluar untuk menambah saldo,” ujar Sonny.
Saat istri pengemudi Avanza itu mengisi saldo, datang pengemudi Pajero yang tidak sabaran. Diakui SS, mobilnya diseruduk pengemudi Pajero Sport dari belakang. Sonny menyebut AKP HS diduga tidak sabar hingga nekat melakukan aksi arogan tersebut.
Setelah itu, SS pun keluar dari dalam mobilnya menemui HS. Sempat terjadi cekcok antara keduanya. Belakangan, HS meminta SS untuk menunggunya di pintu keluar tol. Berdasarkan pengakuan korban, kata Sonny, kembali terjadi percekcokan antara HS dan SS. Lalu, HS mengambil tasnya dan menunjukan Kartu Tanda Anggota (KTA) polisi dan senjata api kepada korban.
Kini kasus tersebut tengah ditangani Bidpropam Polda Sumut dan kedua belah pihak telah bermediasi. Sonny belum merinci hasil dari mediasi tersebut, namun disebutnya insiden itu tersebut hanya salah paham.
“Peristiwa tersebut bukanlah tabrak lari, namun kesalahpahaman kedua pengendara. Di mana pengendara Avanza tidak mempersiapkan saldo e-toll dengan baik, sehingga mengakibatkan kemacetan kendaraan-kendaraan lain di belakangnya dan pengendara Pajero tidak sabar mengantre,” tutur Sonny.
Insiden semacam itu seharusnya bisa dihindari. Dari kaca mata praktisi keselamatan berkendara sekaligus Trainer & Program Development GDDC (Global Defensive Driving Consulting) Andry Berlianto pengemudi Pajero Sport harusnya bisa lebih berempati terhadap pengemudi yang lagi kesulitan.
Tidak perlu juga gagah-gagahan seperti yang dilakukan pengemudi Pajero itu dengan menunjukkan KTA polisi sekaligus senjata api.
“Tidak ada gunanya mengaku ini-itu dengan jabatan tertentu karena zaman sekarang sudah terdokumentasi dengan baik dan dapat ditelusuri dengan mudah dan cepat.
Kalaupun tidak sabaran, sebaiknya mencari gerbang tol lain dengan perlahan mundur bukan menabrak seperti dilakukan pengemudi Pajero.
“Turunkan ego dan arogansi dengan menghela nafas lebih panjang dan tidak menaruh diri lebih tinggi (arogan) karena kendaraan kita lebih besar,” tambah Andry.
Simak Video “Duduk Perkara Polisi Kendarai Pajero Tabrak Avanza di Pintu Tol Binjai“
[Gambas:Video 20detik]
(dry/din)