Jakarta –
Warga Gorontalo sedang digegerkan oleh ikan mola-mola berukuran 2,5 meter yang ditemukan terdampar di Pantai Pohe. Apa sebenarnya ikan ini?
Sebelumnya pada Senin (2/12), sekitar pukul 19.00 Wita, seorang nelayan bernama Iwan menemukan ikan mola-mola terdampar di Pantai Pohe, Kelurahan Pohe, Kecamatan Hulonthalangi, Gorontalo. Ikan ini baru pertama kali ditemukan di Pantai Gorontalo. Panjangnya sekitar 2,5 meter, beratnya sekitar 500 kg.
“Ini ikan sudah mati, ada darahnya keluar dari mulut ikan. Ini ikan kami kasih biar di sini dulu karena banyak warga ingin melihat penasaran dengan ikan ini. Setahu saya ini ikan Mola-mola besar baru pertama kali terdampar di sini dan kami saja baru pertama kali lihat,” kata nelayan, Herdi Usman (38) kepada detikcom.
Dihimpun detikINET dari berbagai sumber, Selasa (3/12/2024) ikan mola-mola merupakan salah satu ikan purba yang dilindungi oleh pemerintah Indonesia. Satwa ini memiliki berbagai keunikan, seperti bentuk tubuh yang memanjang rata dan tidak memiliki ekor yang jelas.
Berat rata-rata ikan mola-mola dewasa adalah 1.000 kg dan panjang tubuh 2,8 meter. Spesies ikan ini berasal dari perairan tropis dan subtropis di seluruh dunia. Dalam beberapa kasus, ikan mola-mola dapat menyebabkan kapal tenggelam, karena pergerakannya yang lambat dan susah menghindari kapal. Namun, bukan berarti ikan ini tergolong ke dalam spesies berbahaya.
Berbeda dengan ikan lainnya, spesies ini tidak bersisik, melainkan licin dan memiliki cangkang dengan ketebalan sekitar 7,5 cm. Selain itu, ikan ini memiliki bentuk bulat dan pipih dengan sirip runcing di bagian punggung dan perutnya. Penelitian menunjukkan kulit ikan ini tidak tembus oleh peluru.
Ikan mola-mola hampir tidak memiliki sirip ekor (caudal fin). Sebagai gantinya, ikan mola-mola memiliki clavus, yaitu sambungan antara sirip atas (dorsal) dan sirip bawah (ventral).
Menurut catatan para ahli Ichthyology di Australian Museum, ikan mola-mola tersebar di seluruh dunia, terutama di perairan hangat. Sirip atas yang panjang membuat ikan ini sering disangka hiu oleh nelayan.
Ikan ini termasuk dalam jenis pelagis yang hidup di perairan dalam hingga maksimal 600 meter. Mereka hidup di suhu yang lebih dari 10 derajat celcius. Cara bertahan hidup dengan menghangatkan tubuhnya menggunakan sinar matahari membuat ikan ini mendapat julukan ikan matahari.
*Artikel ini ditulis oleh Dita Aliccia Armadani, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(fay/fay)