Jakarta –
Asosiasi ojek online (ojol) Garda Indonesia protes soal potongan aplikasi Gojek dan Grab yang mencapai 30 persen. Menurut mereka, angka tersebut tak manusiawi dan makin memberatkan ‘pasukan hijau’.
Igun Wicaksono selaku Ketua Umum Garda Indonesia mengatakan, potongan aplikasi yang terlalu besar membuktikan arogansi perusahaan sudah di level memprihatinkan. Bahkan, kata dia, angka yang ditetapkan sudah berlawanan dengan hukum yang berlaku.
“Berulang kali kami protes keras atas potongan biaya aplikasi yang sudah sangat tidak manusiawi dan melanggar regulasi yang tercantum dalam Kepmenhub KP nomor 1001 tahun 2022, di mana potongan aplikasi maksimal 20 persen,” ujar Igun kepada detikOto, dikutip Senin (13/1).
“Namun, fakta yang terjadi di lapangan, potongan aplikasi yang diterapkan dua perusahaan besar melebihi 20 persen, bahkan hingga lebih dari 30 persen. Namun, tidak ada tindak lanjut sanksi dari regulator atau dari Kementerian Perhubungan,” tambahnya.
Ojek online (ojol) Gojek dan Grab. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikOto
|
Igun kemudian mempertanyakan peran Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam menertibkan aplikator yang ‘menabrak’ aturan untuk mengenakan potongan yang lebih tinggi. Menurutnya, Kemenhub seharusnya mengambil tindakan!
“Pertanyaan kami? Ke mana Kemenhub yang seharusnya bisa menindak tegas siapa pun yang melanggar regulasi yang dibuat oleh lembaganya, Kementerian Perhubungan,” tuturnya.
“Apakah Menteri Perhubungan sampai tidak berdaya untuk dapat tegas kepada perusahaan aplikator besar yang seakan berkuasa melebihi kewenangan Menteri Perhubungan sebagai pembuat regulasi,” tambahnya.
Sebagai catatan, penurunan tarif aplikasi merupakan tuntutan yang sudah disuarakan ojek online sejak tahun lalu. Bahkan, dalam demo besar yang digelar di Jakarta pada September 2024, protes terkait hal tersebut sudah disuarakan.
“Hak rekan-rekan kami dipotong hingga melebihi regulasi dan akhirnya pendapatan berkurang. Hal ini akan berbahaya bagi keselamatan rekan-rekan kami yang beroperasional di jalan akibat potongan yang besar,” kata dia.
(sfn/din)