
Jakarta –
Layanan internet berbasis satelit Starlink untuk pelanggan ritel Indonesia sudah bisa dijajal. Bahkan, kecepatan internetnya bisa tembus hingga 300 Mbps.
Adalah Asep Indrayana, pengguna Starlink yang berdomisili di Bandung Barat, mengungkapkan pengalamannya ketika menjajal produk perusahaan milik Elon Musk.
Pengalaman perdana pakai layanan Starlink itu pun ia bagikan ke akun X miliknya @drayanaindra dan ramai direspons oleh netizen di Tanah Air. detikINET telah mendapatkan izin Indra untuk mengutip kisahnya tersebut.
Hal yang ingin ia ketahui pertama kali dari Starlink itu soal kecepatan internetnya. Sebelumnya, Indra terlebih dahulu memasang antena penerima sinyal dari satelit Starlink. Untuk mengetahuinya, digunakan aplikasi Starlink.
“Setelah 12 jam lebih collect signal, speed lebih stabil. Paling cepat 360-an Mbps, rata-rata 250 Mbps. Geser posisi biar lebih cepat dapat clear view,” ungkap Indra.
Sebagai catatan, Indra menjelaskan koneksi tersebut tidak selalu ngebut. Ia mencontohkan kalau jaringannya tidak terpakai, kecepatannya akan turun ke 10 Mbps. Namun kalau load-nya sudah mulai banyak, kecepatannya naik secara bertahap.
Adapun untuk mengukur kecepatan internet Starlink ini, Indra memanfaatkan aplikasi Speedtest milik Ookla.
“Speedtest pagi hari ketika malamnya nggak banyak yang pakai,” imbuhnya.
Kecepatan internet Starlink itu ia dapati di rumahnya yang lokasinya bukan kategori daerah terpencil di Bandung. Meski dekat dengan jalan utama, warga di wilayah kediaman Indra harus merogoh kocek pribadi hanya untuk mendapatkan layanan seperti kabel listrik dan tiangnya. Wilayahnya pun belum kebagian jaringan fiber optik.
“Kalau di daerahnya ada jaringan FO (fiber optik-red) dan cukup murah untuk pasang, ya mending pake FO. Gue pun akan ngalakuin hal yang sama,” ucapnya.
Mengenai layanan internet sebelum pakai Starlink, Indra mengungkapkan menggunakan provider Live.on dengan modem CAT12 agar mendapatkan kecepatan internet yang stabil. Biayanya itu Rp 180 ribu untuk kuota data 100 GB.
Dari kuota data 100 GB itu bisa habis dalam antara 2-5 hari. Jika kebutuhan internet tersebut dihitung setiap empat hari, maka dalam sebulan Indra harus mengeluarkan sebesar Rp 1,4 juta buat internet rumah.
Indra juga memperlihatkan penggunaan Starlink dalam dua hari yang sudah menghabisi kuota 100 GB.
“Buat kondisi ini, Starlink sudah menjadi solusi buat gue walaupun emang mahal,” kata Indra.
Simak Video “Layanan Internet Satelit Elon Musk Starlink Sah Masuk RI “
[Gambas:Video 20detik]
(agt/fay)