Bangkok –
Satu per satu fakta soal pembunuhan sianida di hotel mewah Bangkok mulai terkuak. Sherine Chong, yang diduga kuat sebagai pembunuh, mengaku sebagai orang tajir.
Dilansir dari Channel News Asia pada Sabtu (20/7/2024), satu dari enam korban tewas adalah Tran Dinh Phu (37). Dia seorang make up artist (MUA).
Menurut hasil penyelidikan, Chong adalah klien khusus dari Phu. Le, Ibu Phu, mengatakan bahwa anaknya sering melakukan perjalanan ke Thailand. Phu akan dibayar sekitar USD 5.000 atau Rp 80 jutaan oleh Chong setiap perjalanan.
“Chong mengaku sebagai istri seorang miliarder dari Dubai,” ucap sang ibu.
Meskipun polisi Thailand telah mengadakan konferensi pers pada hari Rabu, keluarga Phu masih menyimpan tanda tanya tentang apa yang terjadi.
Sebelumnya, polisi mengatakan jejak sianida ditemukan dalam cairan di teko dan enam cangkir di kamar hotel. Tetapi, teman dan keluarga Phu mengatakan dia tidak pernah minum teh atau kopi.
Le melihat foto TKP yang menunjukkan sebotol air di atas meja di suite hotel.
“Dia tidak minum teh, kopi, atau bir… Saat anak saya bepergian, dia sering membeli botol air dan membukanya sendiri untuk diminum. Tapi ada seseorang yang cukup mengerikan untuk memasukkan racun ke dalam botol,” kata dia.
“Putra saya tidak melakukan apa pun yang menyebabkan kematian itu. Mereka bilang dia diracun. Tapi anak saya tidak melakukan apa pun, jadi mengapa Chong meracuninya?” ujar dia.
Ya, Chong diduga sebagai pelaku karena memiliki utang 10 juta baht atau Rp 4,4 miliar kepada salah satu korban. Mereka tewas di kamar hotel Grand Hyatt Erawan Bangkok pada Selasa, 16 Juli.
(bnl/fem)