
Jakarta –
Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyoroti aksi razia warung saat bulan puasa yang terjadi di Garut, Jawa Barat. Gus Ipul menilai tindakan itu tidak menunjukkan sikap toleransi di tengah masyarakat Indonesia yang beragam.
“Ya menyayangkan, saya kalau sampai ada yang melakukan razia sendiri ya menyayangkan. Itu tidak elok, kurang toleran, dan kita hidup di Indonesia,” kata Gus Ipul saat dihubungi detikcom, Minggu (9/3/2025).
Gus Ipul mengatakan masyarakat tidak boleh melakukan aksi sendiri dalam menindak warung yang buka saat bulan Ramadan. Jika ada pelanggaran aturan, kata Gus Ipul, maka yang berhak melakukan teguran atau penindakan adalah aparat pemerintah.
“Ya itu kan mestinya diserahkan kepada pemerintah, nggak boleh setiap orang merazia, itu dulu,” ujarnya.
“Nah kalau ada pelanggaran, ada aturannya. Nanti yang menegur itu pemerintah yang punya wewenang, tidak boleh setiap orang merazia,” katanya.
Gus Ipul juga meminta umat muslim bertindak toleran terhadap orang yang tidak puasa. Dia mengingatkan yang tidak berpuasa tidak hanya nonmuslim, tetapi juga umat muslim yang sedang berhalangan.
“Kan (warung) buka itu kan banyak orang yang nggak puasa juga, orang Islam yang nggak puasa kan ada. Misalnya ibu-ibu lagi haid, kan nggak puasa juga, harus dilayani juga, ada yang musafir. Jadi memang ada yang membutuhkan layanan warung di siang hari saat puasa,” jelasnya.
Gus Ipul menambahkan, warung dan tempat makan tidak harus tutup saat puasa Ramadan. Namun dia mengimbau kepada semua pihak untuk saling menghormati.
“Jadi memang warung tidak harus tutup, pengertian aja, pengertian dari masyarakat penting, dari pemilik warung penting, kan harus menghormati orang puasa, nah bagus kalau layanannya take away, kalau warungnya buka ada penutupnya,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, beredar video memperlihatkan sekelompok orang merazia warung saat Ramadan. Kelakuan orang itu menuai sorotan karena menggebrak meja dan menuang minuman orang yang tidak berpuasa sembarangan.
Dilansir detikJabar, Sabtu (8/3), peristiwa itu terjadi di Garut, Jawa Barat (Jabar). Di awal video tampak seorang pria berpeci menghampiri seorang yang duduk di warung.
Terdengar obrolan dalam bahasa Sunda yang menanyakan tentang agama pria yang sedang duduk dan ngopi tersebut. Tiba-tiba pria berpeci langsung mengambil gelas kopi dan membuang isinya.
Di bagian warung lainnya ada pria lain yang menggebrak meja dan berteriak karena menuding orang-orang di warung itu tidak menghargai orang berpuasa. Ada juga pria lain yang melemparkan gelas hingga terdengar suara pecah.
Lihat Video: Heboh Aksi Sweeping Warung di Garut, Siram Kopi Sampai Banting Asbak
(ygs/ygs)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu