
Jakarta –
Bali memiliki sejumlah pantai yang terkenal dan menjadi favorit banyak turis, sebut saja Pantai Kuta, Pantai Seminyak, hingga Pantai Jimbaran. Namun, ada satu pantai di Pulau Dewata yang tak kalah menarik untuk dikunjungi, yakni Pantai Pererenan.
Pantai yang satu ini terkenal memiliki ombak yang cukup besar dan konsisten, sehingga cocok untuk surfing. Maka dari itu, sejumlah turis asing lebih memilih datang ke Pantai Pererenan untuk berselancar.
Selain itu, masih ada daya tarik lainnya dari Pantai Pererenan. Penasaran? Simak ulasan singkatnya dalam artikel ini.
Daya Tarik Pantai Pererenan
Pantai Pererenan yang terletak di kawasan Canggu, Badung, ini menjadi salah satu destinasi wisata yang cukup banyak dikunjungi turis. Mengutip laman resmi Pemerintah Kabupaten Badung, berikut sejumlah daya tarik dari Pantai Pererenan:
1. Spot Surfing Favorit para Bule
Daya tarik utama dari Pantai Pererenan yaitu sebagai tempat favorit para turis asing untuk berselancar. Sebab, ombaknya cukup besar dan konsisten sehingga mampu menarik para peselancar dari berbagai tingkatan, mulai dari pemula hingga yang sudah mahir.
Foto: Bonauli/detikcom
|
Biasanya, para turis asing yang ingin berselancar di Pantai Pererenan datang secara berpasangan atau dalam kelompok. Beberapa di antaranya ada yang masih belajar sehingga didampingi pelatih surfing, tapi ada juga yang sudah jago sehingga langsung menuju ke laut.
Komunitas surfing di Pantai Pererenan juga terus berkembang luas. Hal ini yang membuat semakin banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Pantai Pererenan demi merasakan sensasi berselancar.
2. Menikmati Sunset yang Indah
Selain ombaknya yang konsisten, pantai Pererenan juga menawarkan pemandangan alam yang indah, terutama saat sore hari. Soalnya, travelers bisa menikmati sunset dari pinggir pantai.
Biasanya, peselancar yang datang ke Pantai Pererenan tiba sekitar pukul 16.00. Setelah seru-seruan bermain surfing, para turis akan duduk di pantai sambil menyaksikan matahari terbenam.
Kombinasi antara suara ombak, langit senja berwarna oranye, dan suasana yang tenang membuat betah berlama-lama di Pantai Pererenan. Jangan lupa mengabadikan momen tersebut dengan kamera HP, lalu diunggah ke media sosial.
3. Menawarkan Pantai yang Tenang
Berbeda dengan pantai-pantai mainstream di Bali seperti Pantai Kuta atau Pantai Jimbaran, kamu akan merasakan ketenangan setibanya di Pantai Pererenan. Sebab, pantai ini terbilang lebih private, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang butuh ketenangan.
Maka dari itu, banyak wisatawan yang menyebut Pantai Pererenan sebagai hidden gem di Bali. Soalnya, tak semua turis tahu tentang lokasi pantai ini.
Tips Berlibur di Pantai Pererenan
Tertarik untuk berkunjung ke Pantai Pererenan? Nah, ada sejumlah tips yang perlu travelers ketahui sebelum pergi ke sana. Berikut beberapa tipsnya yang dirangkum detikTravel:
- Datang sejak pagi jika ingin menikmati suasana pantai yang sepi dan tenang.
- Kamu bisa membawa papan surfing sendiri dari rumah atau sewa langsung di Pantai Pererenan.
- Jika datang saat sore, disarankan agar tidak lewat dari pukul 16.00. Hal ini agar kamu masih bisa berkeliling pantai sebelum waktunya untuk menikmati sunset di tepi pantai.
- Tersedia kafe dan restoran di sekitar Pantai Pererenan. Jadi, tak perlu khawatir kalau perut sudah lapar.
- Meski pasir pantainya hitam, tapi tetap bersih dan nyaman untuk dikunjungi.
- Kenakan pakaian yang nyaman dan terbaik versi kamu agar bisa berfoto-foto estetik di Pantai Pererenan.
Bagi detikers yang ingin berkunjung ke Pantai Pererenan, kamu bisa menjangkaunya dengan mengendarai sepeda motor atau mobil. Lokasinya yang berada di Canggu membuat pantai ini tak begitu jauh bila ditempuh dari pusat Kota Denpasar.
Dari pantauan di Google Maps, jarak dari Kota Denpasar menuju Pantai Pererenan sekitar 15 km. Jika mengendarai mobil, butuh waktu sekitar 1 jam perjalanan, sedangkan bila mengendarai motor waktu tempuhnya sekitar 40-50 menit.
Demikian ulasan singkat mengenai Pantai Pererenan yang menjadi pantai hidden gem di Bali. Jadi, tertarik untuk liburan ke sana?
(ilf/fds)