
Jakarta –
Meski masih dalam masa damai, Amerika Serikat terus mencemaskan militer China. Menurut anggota parlemen AS, pangkalan dan pesawat AS di Pasifik menghadapi ancaman besar dari rudal China dan Pentagon tidak berbuat cukup untuk menghadapinya.
Dalam surat yang ditujukan ke Menteri Angkatan Udara Frank Kendall dan Menteri Angkatan Laut Carlos Del Toro, 13 anggota Kongres menilai ada kerentanan yang mencolok di kawasan Pasifik dan menuntut perubahan segera.
“Kami prihatin dengan tidak adanya urgensi dari Departemen Pertahanan dalam mengambil langkah-langkah defensif,” tulis para anggota parlemen tersebut, termasuk Chairman of the Select Committee on the Chinese Communist Party, John Moolenaar, yang dikutip detikINET dari Insider.
Jumlah rudal balistik dan peluncur China terus melonjak ,dengan jangkauan signifikan dan kemampuan yang berpotensi bikin pertahanan AS kewalahan. “Dengan kemampuan serangannya saat ini, China dapat menyerang semua pangkalan AS di wilayah itu, menargetkan militer AS dari Okinawa hingga yang berada di wilayah AS di Guam dan Mariana Utara,” cetus mereka.
Rupanya banyak pangkalan AS di Pasifik belum diperkuat, sehingga pesawat dan asetnya rentan serangan rudal. Pesawat militer terpapar di lapangan terbang dan di tempat yang mudah dideteksi dan diidentifikasi. Walau ada pertahanan aktif seperti sistem pertahanan udara dan rudal, banyaknya rudal China berarti pangkalan tersebut juga perlu punya pertahanan pasif.
Surat itu menyampaikan informasi dari Shugart dan Walton di mana terdapat perbedaan mengejutkan antara jumlah tempat perlindungan pesawat China dan AS di Pasifik. China telah membangun lebih dari 400 dibandingkan hanya 22 yang dibangun oleh AS. Bahkan, tidak ada tempat perlindungan AS yang berada di Guam yang secara rutin menampung pesawat pengebom Amerika.
Penilaian serius ini terjadi ketika AS semakin menganggap China sebagai tantangan besar dan kian banyak pejabat serta pakar pertahanan yang mengakui kurangnya kesiapan terhadap potensi konflik dengan pasukan China.
Musim gugur yang lalu, laporan Pentagon mengenai militer China mendokumentasikan peningkatan signifikan di seluruh cabangnya, khususnya jumlah rudal. Semua rudal China yang mampu menargetkan pasukan AS di kawasan Pasifik meningkat jumlahnya dari tahun 2021 hingga 2022, dengan beberapa stok berlipat ganda.
Simak Video “Militer Taiwan Gelar Latihan, Waspadai Serangan China“
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fyk)