![](https://i1.wp.com/awsimages.detik.net.id/api/wm/2025/02/03/trump-bersama-elon-musk_169.jpeg?wid=54&w=650&v=1&t=jpeg&w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jakarta –
Elon Musk, manusia terkaya di dunia saat ini dengan harta menurut Forbes di kisaran USD 404 miliar, kini menjadi pegawai pemerintah atau semacam PNS. Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, menyebut Musk sebagai pegawai pemerintah istimeewa atau special government employee (SGE).
Dia bekerja di Department of Government Efficiency atau DOGE yang tugasnya menghemat pengeluaran negara. “Elon Musk adalah pegawai pemerintah istimewa dan telah mematuhi semua hukum federal,” cetus Leavitt.
Menurut Departemen Kehakiman AS, SGE adalah seseorang yang bekerja bagi pemerintah selama 130 hari atau kurang dalam setahun. Posisi itu dibuat tahun 1962 sebagai cara bagi pemerintah merekrut pakar dari luar.
Lantas berapa gajinya? Menurut peraturan, pegawai SGE bisa dibayar, bisa pula tidak. Nah menurut sumber CNN, Musk tidak digaji untuk pekerjannya itu. Wajar saja, harta kekayaannya sudah melimpah ruah.
Beberapa pihak pun khawatir Elon Musk menyalahgunakan wewenangnya. Sejauh ini, dia mencoba membubarkan organisasi kemanusiaan USAID sampai kabarnya bisa mengakses sistem pembayaran di US Treasury yang penuh data penting.
Belum lagi ada potensi konflik kepentingan. Dikutip detikINET dari CBS, sebagian bisnis Musk bergantung pada kontrak pemerintah federal termasuk SpaceX, yang diberi 100 kontrak pada tahun 2023 senilai USD 3 miliar.
Musk kabarnya tidak diberi kantor tersendiri di Gedung Putih, namun dia dan timnya berada di kantor personel federal di sana. Musk juga mendapatkan izin keamanan rahasia tingkat tinggi, sehingga tampaknya dapat mengakses informasi-informasi rahasia.
Di DOGE, Musk kemungkinan menerapkan gaya manajemen seperti di perusahaan-perusahaannya di mana ia tak segan-segan memecat pegawai atas nama efisiensi. Dia juga mengharapkan para karyawan bekerja amat keras seperti dirinya.
(fyk/fay)