Jakarta –
OpenAI merilis fitur AI baru bernama Deep Research yang fungsinya untuk melakukan riset secara online dalam berbagai topik.
Deep Research ini bagian dari daftar “agen AI” yang didesain untuk melakukan riset di dunia maya yang biasanya membutuhkan waktu lama. Topik risetnya bisa bermacam, dari pertanyaan sains yang rumit sampai mencari rekomendasi mobil.
Tentu saja Deep Research hanya tersedia untuk pengguna ChatGPT berbayar, dan bisa diakses lewat chatbot tersebut. Saat menerima perintah untuk melakukan riset, Deep Research akan mencari dokumen, teks, gambar, dan PDF secara online terkait topik tersebut. Pengguna juga bisa mengunggah dokumen yang terkait topik tersebut untuk dianalisis oleh AI.
Deep Research adalah agen AI kedua yang dirilis oleh OpenAI pada 2025. Januari lalu mereka merilis Operator, yang kemampuannya adalah memesan tiket pesawat, merencanakan pembelian kebutuhan bulanan, dan bahkan menyelesaikan transaksi pembelian secara online.
Baik Operator maupun Deep Research baru bisa dinikmati oleh pelanggan berbayar ChatGPT Pro, yang biayanya mencapai USD 200 perbulan, demikian dikutip detikINET dari SCMP, Selasa (4/2/2025).
Perilisan ini kaitannya dengan permintaan industri yang menginginkan AI dengan kemampuan menyelesaikan tugas manusia yang terdiri dari beberapa tahap, dan hanya perlu diawasi secara minimal. Sebelumnya Microsoft dan Anthropic juga sudah merilis software agennya sendiri.
OpenAI mengharapkan agen AI ini bisa membantu penggunanya untuk memangkas penggunaan waktu untuk keperluan tertentu, sehingga mereka bisa mengerjakan tugas lain agar bisa lebih produktif.
CEO OpenAI Sam Altman meyakini agen seperti ini akan menjadi terobosan besar bagi AI. Namun OpenAI juga mengingatkan kalau Deep Research masih berada pada tahap awal, dan masih mungkin menyajikan informasi fiktif yang dianggap aktual. Agen AI ini juga disebut masih sulit membedakan antara rumor dengan fakta, dan yang jelas Deep Research membutuhkan kemampuan komputasi yang sangat tinggi.
(asj/asj)