Jakarta –
Nissan Motor Co., Ltd mengumumkan The Arc, – rencana bisnis Nissan untuk tetap bisa tampil kompetitif di industri otomotif. Nissan bakal meluncurkan 30 mobil baru selama tiga tahun ke depan untuk pasar global.
Rencana jangka menengah yang diungkapkan oleh Nissan itu 16 di antaranya merupakan elektrifikasi, dan 14 model sisanya masih internal combustion engine (ICE).
Untuk jangka panjang, Nissan berencana untuk meluncurkan total 34 model elektrifikasi mulai tahun fiskal 2024 dan 2030 untuk mencakup semua segmen, dengan bauran model kendaraan elektrifikasi diharapkan mencapai 40% secara global pada tahun fiskal 2026 dan meningkat menjadi 60% pada akhir 2030.
Nissan belum membeberkan model apa saja yang bakal meluncur secara bertahap tersebut.
Nissan adalah pelopor dalam kendaraan listrik dengan Leaf bertenaga baterai, tetapi upaya EV-nya telah dikalahkan oleh saingannya dari Amerika Serikat, Tesla, dan pemimpin China, BYD, termasuk di pasar mobil terbesar di dunia, China.
Nissan berencana untuk mengurangi biaya EV generasi berikutnya sebesar 30% agar biayanya dengan model mesin pembakaran internal pada tahun 2030.
Di AS dan Kanada, Nissan berharap dapat meluncurkan tujuh model baru dan merombak 78% dari jajaran kendaraan penumpang untuk merek Nissan serta meluncurkan model e-power dan plug-in hybrid.
Produsen mobil ini juga berencana untuk meluncurkan delapan kendaraan energi baru di pasar Cina, dan enam model baru di Eropa.
Nissan juga menargetkan untuk meluncurkan SUV tiga baris listrik baru pada akhir tahun keuangannya hingga Maret 2029, yang akan hadir dengan pengurangan waktu pengisian daya sebesar 50% dan kepadatan energi yang lebih tinggi 50% dibandingkan dengan model Ariya.
Rencana Nissan di Jepang akan lebih memperlebar kendaraan listrik. 70 persen yang dijual di negeri Sakura itu merupakan kendaraan listrik. Di Jepang, Nissan juga menargetkan penjualan dari 90 ribu unit pada tahun fiskal 2023 menjadi 600 ribu unit pada tahun fiskal 2026.
Indonesia yang masuk pasar Oseania. Nissan bakal meluncurkan pick-up dengan muatan 1 ton dan memperkenalkan mobil listrik crossover di segmen C.
Nissan akan menawarkan NCM li-ion, LFP, dan semua baterai solid-state yang ditingkatkan untuk menyediakan EV yang beragam untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang berbeda.
Nissan akan secara signifikan meningkatkan baterai li-ion NCM, mengurangi waktu pengisian cepat hingga 50% dan meningkatkan kepadatan energi hingga 50% dibandingkan dengan Ariya. Baterai LFP, yang akan dikembangkan dan diproduksi di Jepang, akan diluncurkan yang akan mengurangi biaya hingga 30% dibandingkan dengan kendaraan mini Sakura EV. EV baru dengan baterai NCM li-ion, LFP, dan semua-solid-state yang ditingkatkan akan diluncurkan pada tahun fiskal 2028.
“Di bawah rencana komprehensif ini kami akan meningkatkan daya saing Nissan dan mencapai profitabilitas yang berkelanjutan,” kata Presiden dan Chief Executive Officer Nissan Makoto Uchida dalam keterangannya dikutip Kamis (28/3/2024).
“Nissan yakin bahwa ia memiliki apa yang diperlukan untuk melaksanakan rencana ini dengan benar, yang akan memberi kami fondasi kuat yang kami butuhkan untuk menjembatani visi Ambisi Nissan 2030 kami,” tambah dia.
Simak Video “Nissan Terra 2023: Menang Banyak Lawan Pajero-Fortuner!“
[Gambas:Video 20detik]
(riar/dry)