![](https://i1.wp.com/awsimages.detik.net.id/api/wm/2025/02/10/arunachal-pradesh-india_169.jpeg?wid=54&w=650&v=1&t=jpeg&w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Aruchanal Pradesh –
Arunachal Pradesh, India adalah wilayah yang kaya dengan keindahan lama serta ragam budayanya, tapi masih belum banyak terjamah oleh wisatawan salah satunya Nimok Pung.
Nimok Pung atau sumur air asin alami bagi warga setempat dianggap memiliki makna yang dalam serta terkait sejarahnya. Salah satu penduduk di sana yang juga anggota Zilla Parishad (lembaga pemerintahan tingkat kabupaten), Wanphoon Lowang, mengatakan di zaman dulu air di sumur tersebut diolah menjadi garam. Dan garam tersebut menjadi barang yang bisa dibarter dengan barang penting lainnya.
“Dulu air asin dari sumur ini diolah menjadi garam dan digunakan secara luas oleh masyarakat di seluruh Arunachal Pradesh dan bagian timur wilayah Assam. Air asin ini memiliki peran penting dalam sistem barter kami, orang-orang akan datang untuk menukar garam olahan dengan barang-barang penting seperti dal (kacang-kacangan) dan minyak,” kata Lowang dikutip dari Times of India, Rabu (12/2/2025).
Sejarah dari sumur air asin itu juga kental ikatannya dengan budaya di sana seperti garam yang tadi telah disebutkan. Saat itu garam dari sumur air tersebut merupakan komoditas penting yang memfasilitasi perdagangan dan menghidupi banyak keluarga di sana.
Senada terkait dengan Wanphoon, warga lainnya yakni Poiwang Kanglom, menyebutkan garam dari air sumur itu begitu berharga bagi penduduk Arunachal Pradesh dan menganggapnya berharga setara emas.
“Kami membawa karung garam untuk ditukar dengan desa-desa tetangga. Bagi kami garam itu bagaikan emas,” ucapnya.
Terkini dengan berkembangnya zaman dan adanya praktik perdagangan modern, makna Nimok Pung pun menjadi berkurang dan semakin tersingkirkan. Walaupun memiliki nilai dan sejarah yang berharga, tempat tersebut belum terksplorasi dengan baik, terlebih untuk menggaet wisatawan.
Meskipun menteri kehutanan negara bagian Wanki Lowang telah melakukan berbagai upaya untuk mempromosikan Nimok Pung, tetapi langkah tersebut masih dirasa belum maksimal. Masyarakat setempat menekankan pada pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur pariwisata di daerah tersebut.
Hal itu untuk membuka jalan bagi pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesadaran dari Nimok Pung itu sendiri.
“Kami memiliki sesuatu yang luar biasa di sini yang dapat menarik banyak orang. Jika pemerintah berinvestasi dalam mempromosikan situs ini, itu juga dapat meningkatkan ekonomi lokal kami,” jelas Kanglom.
(upd/wsw)