Jakarta –
Masih saja ditemukan pengemudi bertingkah arogan di jalan dengan pamer jabatan hingga senjata. Padahal, nggak ada gunanya!
Pengemudi arogan masih berkeliaran di jalan. Buktinya, baru-baru ini ada pengemudi Pajero Sport bertingkah arogan hingga menabrak mobil lain di Binjai, Sumatera Utara. Aksi arogan itu dipicu rasa tak sabaran pengemudi Pajero Sport saat menunggu pengemudi Avanza mengisi saldo e-Toll di gerbang tol Binjai.
Brak! pengemudi Pajero malah menyeruduk Avanza tersebut. Pengemudi yang diketahui merupakan oknum Polda Sumut personel Satbrimob AKP HS itu kemudian meminta pengemudi Avanza berhenti di pintu keluar tol. Saat itu pulalah AKP HS menunjukkan Kartu Tanda Anggota (KTA) polisi dan senjata api.
Lebih parahnya lagi, AKP HS kembali menabrakkan mobilnya ke Avanza. Kalau di gerbang tol kena bagian belakang, maka di pintu keluar Avanza ditabrak dari depan dengan cara mundur. Tak lama setelahnya oknum Polda Sumut itu malah pergi begitu saja.
Aksi arogan itu kembali menuai sorotan. Terlebih dilakukan oleh oknum polisi dan menggunakan kendaraan besar berjenis Pajero Sport. Bicara pengemudi kendaraan besar dan bertingkah arogan bukan satu dua kali terjadi. Sudah banyak kejadian namun terus berulang.
Padahal tidak ada gunanya saat berkendara memamerkan jabatan ataupun senjata saat berkendara untuk menunjukkan kuasa. Di zaman sekarang, mencari identitas pengemudi bisa dengan mudah dilakukan.
“Tidak ada gunanya mengaku ini-itu dengan jabatan tertentu karena jaman sekarang sudah terdokumentasi dengan baik dan dapat ditelusuri dengan mudah/cepat,” ungkap Trainer & Program Development GDDC (Global Defensive Driving Consulting) Andry Berlianto.
Andry menambahkan, bila situasinya seperti peristiwa di atas, ada baiknya pengemudi lebih bersabar. Jikalau memungkinkan, pengemudi bisa membantu agar lalu lintas bisa lebih lancar.
“Bersabar dan dapat memposisikan diri jika kita di dalam kesulitan tersebut (empati). Turunkan ego dan arogansi dengan menghela nafas lebih panjang dan tidak menaruh diri lebih tinggi (arogan) karena kendaraan kita lebih besar,” ujar Andry.
(dry/din)