Jakarta –
Ngeri banget, di Australia, ada ular paling mematikan di dunia lho. Bahkan hewan yang masuk kelompok reptilia ini memiliki air liur beracun, yang dapat membunuh 400 orang hanya dalam satu gigitan.
Ular tersebut diberi nama Cyclone. Hewan ini sejenis taipan pesisir yang hidup di Taman Reptil Australia. Cyclone merupakan bagian dari program penelitian racun mematikan, yang nantinya membantu menyelamatkan nyawa di seluruh Australia.
Tempat tersebut merupakan satu-satunya fasilitas negara, yang memerah racun untuk produksi antibisa. Nantinya obat ini diberikan kepada orang-orang yang digigit ular sebagai penawarnya, dilansir detikINET dari News.com, Minggu (21/7/2024).
“Ular Taipan Pesisir bukanlah ular paling berbisa di dunia, tetapi mereka dikenal di seluruh dunia karena agresivitasnya dan gigitannya telah menyebabkan kematian setiap tahun,” kata Manajer Operasi Taman Reptil Australia, Billy Collett.
Tapi menurutnya, Cyclone merupakan salah satu ular paling berbahaya di Taman Reptil Australia. Sebab, pergerakannya sangat tidak terduga sehingga para staf di taman harus selalu waspada.
“Terutama karena kita semua tahu apa yang mampu dilakukannya dengan produksi racunnya yang terus-menerus besar,” tambahnya.
Dalam penelitian ini, Collett dan timnya punya tugas berbahaya. Hal ini mengingat mereka harus bisa mengeluarkan racun Cyclone.
Para staf akan mendorong ular ini agar menggigit plastik yang melapisi bibir gelas. Kemudian mereka akan berupaya supaya Cyclone mau mengeluarkan air liur beracunnya.
Untuk jumlah racun yang sebelumnya berhasil didapatkan ialah 4,9 gram. Tapi di sini Cyclone mampu menghasilkan dalam jumlah yang sedikit lebih banyak, tetapi tiga kali lipat dari hasil rata-rata taipan pesisir, yakni 5,2 gram.
Taman Reptil Australia merupakan rumah bagi lebih dari 250 ular paling berbisa di dunia. Nah program ini mengekstrak racun dari lima kelompok ular paling mematikan di Australia, termasuk taipan, ular coklat, ular harimau, ular penambah kematian alias Acanthopias, dan ular hitam.
“Racun tersebut kemudian dikeringkan dengan cara dibekukan untuk menghilangkan semua kandungan air, lalu dikirim ke CSL Seqirus di Melbourne untuk memproduksi penawar racunnya,” pungkasnya.
(hps/rns)