Jakarta –
Pada awal masa pemerintahannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah meluncurkan program rumah murah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Salah satu kawasan yang menjadi tempat program ini dibangun adalah Villa Kencana, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
Pembangunan Villa Kencana Cikarang sejatinya sudah dimulai sejak 2016. Tidak lama setelahnya, pada 2017 area perumahan subsidi ini sudah jadi dan diresmikan langsung oleh Jokowi.
Sayang, sekarang ini banyak rumah murah program Jokowi itu malah berakhir kosong tanpa penghuni. Alhasil banyak rumah bersubsidi itu yang kini malah tak terawat dan berada dalam kondisi terbengkalai.
Berdasarkan penelusuran detikcom di lokasi, Kamis (2/5/2024), kawasan rumah murah Jokowi ini dapat diakses melalui Jl. Raya Sukatani No 2, Karangsentosa, Kec. Karangbahagia, Kab. Bekasi. Dari sana, masyarakat bisa masuk ke akses jalan utama perumahan di Jl. Raya Tarumanegara.
Saat memasuki kawasan tersebut, komplek rumah murah ini terlihat sangat hidup. Sebab terdapat banyak pedagang kaki lima yang menjajakan dagangannya di sisi jalan. Masuk lebih dalam, di kawasan ini terdapat banyak toko dan warung.
Mulai dari warung sayuran, tempat makan, hingga minimarket dan toko pakaian ada di sepanjang sisi jalan utama kawasan ini. Kondisi ini membuat kawasan tersebut tampak seperti area komersil yang menyediakan berbagai macam kebutuhan warga sekitar.
Namun keramaian ini hanya sampai di jalan utama komplek itu. Sebab saat masuk ke gang atau jalan kecil tempat rumah-rumah warga berada, kawasan ini terlihat cukup sepi penghuni.
Misalkan saja saat detikcom menelusuri area Blok GG, Villa Kencana Cikarang. Di area itu terdapat cukup banyak rumah yang tak dihuni siapapun. Rumah kosong tak berpenghuni ini ada di hampir setiap gang dalam blok tersebut.
Banyak di antara rumah kosong itu yang saat ini kondisinya sudah sangat tidak terawat. Bahkan dari luar saja sudah terlihat ada cukup banyak kerusakan seperti cat yang sudah mengelupas dan kusam, pintu kayu yang kusam, hingga tembok-tembok yang retak sampai terlihat bata di bagian dalamnya.
Tidak sedikit juga rumah kosong yang tertutup tanaman liar setinggi hampir 2 meter, menutupi sebagian besar teras depan rumah. Mirisnya lagi, tanaman liar ini tidak hanya memenuhi pekarangan depan rumah saja, namun sampai ke halaman belakang bangunan.
Kondisi serupa juga ditemui di blok DD. Sekilas, jumlah rumah kosong tak terawat di blok ini jauh lebih banyak daripada blok yang dikunjungi detikcom sebelumnya. Bahkan ada satu dua gang di blok ini yang lebih banyak rumah kosongnya daripada yang sudah terisi.
Rumah-rumah kosong ini terlihat sama tak terurus dengan rumah kosong di blok lain. Terdapat banyak tanaman liar dan ilalang tumbuh di pekarangan, hingga ada juga yang ditumbuhi pohon pisang. Lebatnya tanaman liar yang tumbuh juga sudah merambat sampai ke saluran air yang berada di depan rumah-rumah.
Sebagian rumah kosong itu bahkan ada yang pintunya dibiarkan terbuka begitu saja atau bahkan sudah tidak ada pintu sama sekali. Berkat itu detikcom bisa mencoba masuk ke beberapa rumah itu dan melihat bagian dalam bangunan.
Terlihat bagian dalam bangunan di kawasan itu memiliki desain yang sama. Di bagian dalam rumah terdapat ruang tengah, dua kamar tidur, dan satu kamar mandi.
Kemudian di bagian belakang juga ada satu pintu lagi menuju pekarangan belakang. Namun karena tak berpenghuni, bagian dalam rumah tampak sangat kotor dan dipenuhi debu dan puing bangunan. Tidak sedikit bagian ubin rumah yang juga sudah pecah.
Sesekali terlihat di antara rumah kosong itu pada bagian tembok depan terdapat tulisan dengan berbagai warna yang menunjukkan bangunan itu sedang dilelang. Ada juga beberapa yang hanya ditempeli selembar surat pengumuman resmi dari bank pemberi kredit bahwa rumah itu sedang dalam proses lelang.
Kondisi ini menunjukkan bagaimana rumah-rumah di kawasan itu saat ini memang sedang tak dihuni siapapun karena berbagai alasan. Pada akhirnya rumah-rumah ini jadi terbengkalai hingga ditumbuhi semak belukar.
(kil/kil)