Jakarta –
Presenter Ananda Omesh, menjadi salah satu anggota geng motor Prediksi. Hobinya touring dan motoran menyimpan banyak cerita untuknya, termasuk ketika nyawanya terancam ketika mengalami kecelakaan dalam perjalanan.
Bukan sekali Omesh berhadapan dengan maut. Salah satu kejadian yang paling dia ingat ketika motoran di Yogyakarta, daerah Gunungkidul. Pemilik nama asli Ananda Rusdiana itu terjatuh dan nyaris terjun jurang.
“Jalannya kan berkelok-kelok, naik turun gunung. Saya jatuh, sampai muter, di pinggir jurang. Untungnya masyaallah, motornya ketahan pembatas jalan, saya kejepit di situ, bawahnya pohon bambu, pohon salak. Saya lihat ke bawah kayaknya kalau jatuh selesai deh,” cerita Omesh saat mengisi Pagi Pagi Ambyar, dilihat dari channel YouTube Trans TV, Kamis (16/1/2025).
Kejadian menegangkan dan nyaris merenggut nyawa, ketika Omesh pergi ke Amerika Serikat bersama dengan Prediksi. Omesh mengaku mendengar semua teman-temannya meneriakkan namanya.
“Waktu sama Prediksi ke US, ada Vincent, Ferry, teman-teman semua teriak pasrah, ‘Omesh…’. Kita kan lupa ya jalurnya Indonesia dan di sana, kanan dan kiri berbeda. Terus mau nyalip dari kiri. Kebetulan motornya ngerem Senin berhenti Kamis,” tuturnya.
“Tiba-tiba teman saya yang di US ini ngerem mendadak karena lampu merah. Jadi saya ngerem, di depan truk. Kita pakai intercom, saya sudah begini (mencoba mengotrol motornya) sampai akhirnya nabrak mobil depan, baru berhanti,” aku Omesh.
Motoran menjadi waktu untuk Omesh berkontemplasi. Mengendarai motor membuat suami Dian Ayu Lestari itu merasa semakin dekat dengan Tuhan Yang Maha Esa.
“Saya senang motoran karena bagi saya ini cara mendekatkan diri sama Tuhan salah satunya dengan motoran. Karena dengan motoran saya merasa semakin dekat dengan kematian,” kata Omesh.
Pria berusia 38 tahun itu, punya momen dan sangat senang melakukan perjalanan malam. Salah satu yang suka dia lakukan saat touring adalah mendengarkan murotal Al-Qur’an.
“Saya dengarin murotal Al-Qur’an. Jadi itu cara saya mendekatkan diri sama Yang Maha Kuasa. Melewati jalanan yang indah, melihat view yang bagus, saya dengar alunan Qur’an. Mungkin itu cara saya berkomunikasi dengan Tuhan. Teman-teman Prediksi mungkin tahu, di balik helem, kalau saya buka helm perjalanan jauh, pasti mata saya bengep karena itu waktunya saya menangis,” ceritanya.
“Nangis saya di balik helm. ‘Tuhan apa yang sudah saya lakukan? Tuhan jaga saya. Tuhan saya punya anak dan istri’,” lanjut Omesh.
Pekerjaannya di dunia hiburan, menuntut Omesh untuk trlihat selalu senang dan senyum. Motoran menjadi waktu dirinya merilis dan menyesuaikan lagi antara otak, mulut, dan hatinya. Oleh karena itu, istri dan manajemennya tahu setiap dua bulan sekali, Omesh pasti melakukan touring motor.
“Kita tuh orang gila, pemirsa di rumah hanya tahu kita tersenyum dan tertawa. Sebelum berangkat aja, kita harus ninggalin itu semua. Otak,mulut hati sering nggak sinkron, touring motor buat mesingkronkan lagi. Siap hayuk kerja lagi,” tukas Omesh.
(pus/wes)