
Jakarta –
Cacing pasir raksasa yang digambarkan dalam film Dune ada kemiripan dengan makhluk di dunia nyata. Ada ikan vampir penghisap darah dengan mulutnya yang penuh gigi-gigi berputar mengerikan.
Will Miles, 26 tahun, menemukan makhluk aneh tersebut di pantai dekat Exmouth Marina di Devon, Inggris, saat sedang berjalan-jalan setelah pulang kerja.
“Itu sangat terlihat, terletak di bagian tengah pantai dekat garis pasang surut, saya sedang berjalan-jalan setelah pulang kerja. Seperti lintah yang sangat besar dengan penghisap berisi gigi tajam yang menghadap ke dalam.”” ujar Miles seperti yang dilansir detikINET dari Daily Mail, Rabu (10/4/2024).
Makhluk tersebut bernama sea lamprey, merupakan spesies yang dikenal karena menghisap darah mangsanya. Oleh karena itu, ia dijuluki ‘ikan vampir’. Dahulu, hewan ini menyebar luas di Inggris. Kini mereka jarang ditemui, dengan penurunan populasinya disebabkan kualitas air yang buruk dan rintangan buatan manusia di sungai-sungai tempat mereka berkembang biak.
Miles, seorang pekerja gudang dari Bovey Tracey, memperkirakan panjangnya sekitar 80 cm, hampir setinggi rata-rata anak dua tahun. “Saya sangat terkejut, saya belum pernah melihatnya terdampar sebelumnya,” jelas Miles.
Ikan Vampir Foto: Daily Mail
|
Ia membagikan penemuan anehnya tersebut di Facebook. Meskipun beberapa orang dengan tepat bisa mengidentifikasi spesies yang sulit ditangkap tersebut, sebagian orang lain menganggapnya seperti sesuatu yang keluar dari film Dune, berdasarkan novel fiksi ilmiah Frank Herbert.
“Seperti cacing pasir dari Dune,” tulis seseorang. “Jadi dari situ Frank Herbert mendapatkan ide cacing pasirnya,” tambah lainnya. “Baru saja menonton film itu dan pikiran saya langsung tertuju ke sana,” balas orang ketiga.
Sementara yang lain menyebut nama dari makhluk itu, yakni Shai-Hulud, menggunakan nama yang diberikan kepada cacing pasir oleh penduduk asli Arrakis, yaitu Fremen.
Sedangkan, yang lainnya menganggap bahwa makhluk tersebut cenderung lebih menyeramkan daripada mengaitkannya dengan fiksi ilmiah. “Ketika saya mengatakan mencintai lautan, saya benar-benar bermaksud mencintai permukaannya. Apa yang terjadi di bawahnya menakutkan, bukan urusan saya,” sebut netizen.
Seseorang juga berkomentar untuk tidak akan berenang di lautan lagi. Hewan tersebut juga digambarkan sebagai mimpi buruk dan makhluk yang menakutkan.
Ahli biologi kelautan Jarco Havermans, yang membuat berita utama tahun lalu ketika ia menjadi orang pertama dalam enam tahun yang menemukan sea lamprey di pulau Texel, Belanda, menggambarkan siklus hidup mereka.”Selama lima tahun mereka hidup tertanam di dasar laut di mana mereka menyaring puing-puing,” ujarnya.
“Setelah lima tahun ini, mereka mengalami metamorfosis menjadi seekor sea lamprey dewasa yang bermigrasi ke laut untuk hidup sebagai spesies ikan parasit pada spesies ikan yang lebih besar dan paus,” tambahnya. Biasanya korban lamprey tidak akan selamat dari serangan tersebut.
*Artikel ini ditulis oleh Mohammad Frizki Pratama, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
Simak Video “Debut Film ‘Dune: Part Two’ Raup Keuntungan Besar“
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fyk)