![](https://i0.wp.com/awsimages.detik.net.id/api/wm/2025/02/04/presentasi-utomocorp-di-iims-2025_169.jpeg?wid=54&w=650&v=1&t=jpeg&w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jakarta –
Honri, mobil listrik dengan tampang ala-ala Alphard bakal masuk Indonesia. Nantinya mobil listrik itu akan dibawa Utomocorp dalam ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025.
CEO Utomocorp, Denny Utomo mengatakan Honri awalnya diambil secara utuh dari China. Dia bilang mobil ini berasal dari Shandong di bawah ZX Auto (Hebei Zhongxing Automobile Co. Ltd). Namun dia mengatakan bakal menggunakan sistem Completely Knocked Down (CKD).
“Di pabrik Utamacorp juga. Jadi sana. Kan kita juga di Utamacorp, juga di roda dua kan sudah ada pabrik CKD. Jadi kita menambah fasilitas. Jadi kita bangun mobilnya juga di sana,” kata Denny.
Denny mengatakan model yang bakal dibawa adalah Honri Boma EV. Tipe yang bakal masuk Indonesia punya daya tempuh sejauh 225 kilometer.
Sebagai mini EV, Boma EV memiliki panjang 3.517 mm, lebar 1.495 mm, dan tinggi 1.660 mm, dan memiliki wheelbase hingga 2.495 mm. Mobil ini menggunakan velg aluminium alloy 15 inci dan ban berukuran 165/55 R15.
Dia bilang tidak akan bertarung langsung dengan pemain-pemain utama EV di Indonesia.
“Karena saya lihat perkembangan mobil listrik ini di Indonesia terakhir ini dua tahun terakhir ini sangat impresif ya,” kata Denny.
“Pertumbuhannya juga sangat besar. Dan brand-brand-nya juga masuk terus. Saya lihat ada opportunity untuk main di Liga 2. Karena yang mereka-mereka ini kan main di Liga 1. Kita mencari celah. Di situ cari Liga 2. Mungkin ada segmen yang tertentu yang mungkin kita bisa approach kepada calon customer yang dengan harga yang lebih affordable. Tapi masih oke,” tambahnya lagi.
Dikutip dari Carnewschina, Boma EV ditawarkan dalam tiga model dan diluncurkan dengan kisaran harga 5.700 USD (Rp 86,7 juta) hingga termahal 7.460 USD, setara Rp 113,6 juta. Sebagai informasi, Weiao adalah merek kendaraan listrik di bawah Hongri Electric Vehicle.
Dia bilang tidak mungkin untuk menjual mobil listrik ini di bawah Rp 100 juta. “Enggak mungkin. Kita coba di bawah 200 deh. Kita coba di bawah Rp 200 juta,” tambah dia lagi.
(riar/din)