
Bergamo –
Belum lama Liverpool masih dalam misi meraih Quadruple musim ini. Tapi, dalam empat pekan, impian indah The Reds itu musnah seketika.
Trofi pertama berhasil diraih Liverpool saat menjuarai Carabao Cup akhir Februari lalu. Saat itu Liverpool dalam tren bagus di tiga kompetisi yang diikuti.
Tapi, kekalahan dari Manchester United di perempatfinal Piala FA 17 Maret jadi awal bencana si Merah. Kekalahan yang begitu menyakitkan karena Liverpool unggul 2-1 hingga lima menit akhir waktu normal.
Bahkan sebelum kalah 3-4 di akhir babak extra time, Liverpool juga sempat dalam posisi unggul 3-2. Setelah itu, Liverpool seperti kehilangan taring.
Para pemain bergantian cedera serta lini depan tumpul berefek pada jumlah kemenangan serta gol yang dibuat. Liverpool cuma menang tiga kali dari tujuh pertandingan terakhirnya di seluruh ajang.
Ini termasuk hasil imbang 2-2 kontra MU di liga dan kekalahan 0-1 dari Crystal Palace yang membuat mereka terlempar ke posisi ketiga klasemen Liga Inggris. Liverpool tertinggal dua poin dari Manchester City di puncak.
Yang terbaru, Liverpool dipastikan gagal menjuarai Liga Europa di musim terakhir Juergen Klopp. Cuma menang 1-0 atas Atalanta di leg kedua perempatfinal, Liverpool kalah agregat 1-3 usai tumbang tiga gol tanpa balas di Anfield pekan lalu.
Setelah dua trofi dipastikan musnah, kini tinggal Liverpool cuma berharap pada Premier League sebagai kesempatan terakhir meraih gelar musim ini. Memang masih ada enam pertandingan, tapi melihat performa tim seperti saat ini, rasa-rasanya wajar jika Liverpool diragukan bakal bertakhta.
Apalagi Manchester City dan Arsenal juga sudah out dari kompetisi Eropa sehingga bakal habis-habisan mengejar gelar. Akankah Liverpool bisa menambah gelar atau cuma Carabao Cup?
Kita tunggu saja.
(mrp/nds)