![](https://i3.wp.com/awsimages.detik.net.id/api/wm/2025/02/06/jorge-martin-terjatuh_169.png?wid=54&w=650&v=1&t=jpeg&w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jakarta –
Pebalap Aprilia, Jorge Martin mengalami kecelakaan horror. Digadang-gadang penyebabnya adalah masalah pada temperatur ban.
Pebalap Aprilia itu jatuh dua kali pada tes hari pertama MotoGP Sepang 2025, Malaysia (5/2/2025). Namun kecelakaan yang terakhir begitu parah, Martin sampai terlempar dari motornya dengan posisi wajah menghantam aspal lintasan.
Saking kerasnya jatuh tersebut, Martin mengalami patah tulang di tangan kanan dan kaki kiri. Dia dipastikan absen menjalani sesi tes Thailand.
Bos Aprilia, Rivola, menilai kecelakaan yang dialami Martin bukan disebabkan pada motor dan tidak ada kesalahan dari pebalap.
Pernyataan ini menjadi isyarat bahwa ban Michelin-lah yang harus disalahkan.
Manajer Roda Dua Michelin Motorsport, Piero Taramasso menjelaskan keyakinannya tentang penyebab kecelakaan tersebut.
“Pada awalnya, Massimo [Rivola] mengatakan bahwa suhu ban baik-baik saja, tetapi ini adalah suhu ban [permukaan], yang sangat bervariasi – tergantung pada slide, putaran motor, kata Taramasso dikutip dari Crash.
“Suhu belakang, (nilai) yang kami gunakan untuk memahami apakah ban bekerja atau tidak, adalah suhu lapisan dalam; misalnya itu adalah data yang berasal dari sensor McLaren,” tambah dia.
“Kesimpulannya jelas: Jorge, ketika ia meninggalkan pit untuk putaran terakhir sebelum kecelakaan, suhu ban lebih rendah 15 derajat.
“Jadi, 15 derajat itu cukup banyak,” ungkap dia.
Namun, Rivola dari Aprilia meminta Michellin melakukan evaluasi secara menyeluruh.
Sesi tes pramusim di Sirkuit Sepang menjadi catatan buruk bagi tiga pebalap MotoGP. Raul Fernandez, Jorge Martin, dan Fabio Di Giannantonio menderita patah tulang yang memaksa ketiganya harus kembali ke Benua Biru untuk menjalani operasi.
“Mengenai kecelakaan itu, saya ingin menjelaskan bahwa data kami sama sekali tidak membenarkan pernyataan yang dibuat oleh Piero Taramasso,” kata Rivola.
“Saya percaya bahwa keselamatan rider harus menjadi prioritas, dan saya telah menyarankannya untuk mengadakan pertemuan dengan semua tim untuk menangani secara konstruktif apa yang jelas-jelas merupakan situasi kritis, seperti yang terlihat dari jumlah cedera,” jelas dia.
(riar/din)