
Jakarta –
Rencana merger XL Axiata dan Smartfren segera terealisasi setelah mendapatkan restu dari para pemegang saham masing-masing.
Terkait penggabungan operator seluler tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi turut merespons aksi korporasi tersebut.
“Secara prinsip, saya mendukung langkah-langkah aksi korporasi termasuk rencana merger tersebut oleh penyelenggara telekomunikasi yang akan memberikan dampak terhadap penyehatan industri telekomunikasi, perluasan coverage, perbaikan kualitas layanan, dan lain-lain,” ujar Budi kepada detikINET, Rabu (15/5/2025).
Kendati begitu, Menkominfo mengingatkan merger XL Axiata dan Smartfren dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Disampaikannya Budi, sampai saat ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) belum mendapatkan permohonan penggabungan yang akan dilakukan Axiata dan Sinarmas akan anak usahanya itu.
“Saya juga menunggu permohonan persetujuan secara formal dari perusahaan yang akan melakukan merger. Kalau sudah menerima, Kominfo akan melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap permohonan itu,” tutur Menkominfo Budi.
“Jika semua sudah memenuhi syarat dan memenuhi aturan, langkah merger ini akan mendapatkan persetujuan resmi dari saya sebagai Menteri Kominfo, dengan kondisi-kondisi yang harus dipatuhi dan merupakan bagian tidak terpisahkan dalam persetujuan resmi tersebut,” sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, kedua pemegang saham masing-masing operator seluler, yaitu Axiata dan Sinarmas telah menandatangi nota kesepahaman (MoU) tidak mengingkat untuk menjajaki rencana merger XL Axiata dan Smartfren pada Rabu (15/5).
Sebagai informasi, baik XL Axiata dan Smartfren merupakan operator seluler hasil bentukan penggabungan kedua perusahaan telekomunikasi.
Smartfren adalah hasil gabungan dari operator, yaitu Smart dan Fren. Keduanya sepakat menggunakan merek dagang dan logo baru bersama menjadi Smartfren pada 2010 silam.
Kemudian di 2014, XL Axiata mengakuisisi 100% saham Axis dengan nilai sekitar USD 865 juta atau Rp 8,6 triliun ketika itu. Adapun kini Axis menjadi brand di bawah XL.
Adapun merger terakhir di industri telekomunikasi terjadi antara Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia yang melahirkan Indosat Ooredoo Hutchison.
Simak Video “Menkominfo Tanggapi Isu Merger XL Axiata-Smartfren“
[Gambas:Video 20detik]
(agt/fay)