Jakarta –
Pemerintah berencana akan melakukan uji coba sistem bayar tol tanpa setop atau Multi Lane Free Flow (MLFF) pada bulan Desember ini. Namun, rencana tersebut belum jelas hingga saat ini.
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo tidak berkomentar banyak saat dimintai keterangan menyangkut kelanjutan penerapan MLFF di Indonesia. Menurutnya, belum ada pembahasan lebih lanjut menyangkut hal ini.
“Belum. Belum ada obrolan lagi (terkait implementasinya),” kata Dody, ditemui di Kantor Kementerian PU, Jakarta Selatan, Jumat (6/12/2024).
Saat ini, pemerintah sendiri masih dalam tahap negosiasi dengan pihak Hungaria, serta PT Roatex Indonesia Tol System (RITS) selaku badan usaha pelaksana (BUP). Adapun negosiasi ini telah berjalan sejak bulan Agustus lalu.
Menurut Dody, pembahasan tentang implementasi MLFF ini terbilang cukup panjang. Namun ia tidak menjelaskan lebih lanjut, apakah yang dimaksud ialah diskusi berjalan alot atau bukan.
“Belum, itu ceritanya agak panjang dan dalam (pembahasan MLFF),” ujarnya.
Sebagai informasi, proses penggodokan sistem MLFF telah berjalan cukup panjang, dengan berbagai tantangan mulai dari masalah internal di PT Roatex Indonesia Tol System (RITS) selaku badan usaha pelaksana (BUP), hingga uji coba sistem yang belum berhasil.
Pemerintah RI berencana menerapkan MLFF di Indonesia secara bertahap. Untuk awalannya, yang akan diterapkan ialah sistem single lane free flow (SLFF). SLFF merupakan sistem pembayaran tanpa setop yang dilakukan hanya satu jalur dan masih akan tetap menggunakan penghalang atau barrier.
Meski demikian, Basuki Hadimuljono yang pada kala itu masih menjabat Menteri PUPR telah memastikan bahwa sistem bayar tol tanpa setop atau MLFF ini jadi diimplementasikan di Indonesia tahun 2024 ini. “MLFF sekarang sedang negosiasi dengan Hungaria full team, sampai hari ini masih dinegosiasikan,” kata Basuki di Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, ditulis Minggu (6/10).
Basuki juga memastikan bahwa uji coba percontohan akan tetap dilangsungkan pada akhir 2024. Rencananya, lokasi penerapan perdananya tetap dilakukan di Tol Bali Mandara, sebelum akhirnya diterapkan ke ruas-ruas tol lainnya.
Dalam kesempatan berbeda, Direktur Utama RITS, Attila Keszeg mengatakan, saat ini teknologi MLFF yang mereka garap telah siap. Pihaknya hanya tinggal menunggu ‘lampu hijau’ dari pemerintah untuk mematangkan penerapan sistem ini.
“Kami tiga kali lebih siap untuk penerapan teknologi. Kami siap, teknologi kami siap. Kami menunggu untuk siap berkolaborasi karena tidak ada teknologi yang dapat diterapkan sendiri. Kami membutuhkan kolaborasi ekosistem yang sangat kuat,” kata Attila, dalam konferensi pers di Hotel Indonesia Kempinsky, Jakarta, Rabu (6/11).
Attila menjelaskan, kolaborasi ini terjalin mayoritasnya dengan perusahaan-perusahaan BUMN. Melihat kesiapan sistem dan ekosistem kolaborasi ini, pihaknya mempertimbangkan untuk menerapkan sistem ini di jalan tol Indonesia pada kuartal I 2025 mendatang.
“Berdasarkan kesiapan dan kolaborasi dengan mitra kami, kami sedang mempertimbangkan dan merencanakan go-live kami pada kuartal I 2025,” ujarnya.
(acd/acd)