Jakarta –
Enam pesawat pengebom berat B-52 milik Amerika Serikat dilaporkan bergeser ke Qatar, pekan ini. Pergerakan terjadi usai konflik antara Israel dan Iran memanas.
B-52 bergerak ke Qatar setelah banyak pasukan dan pertahanan udara AS dikerahkan di Israel. Disinyalir pergerakan itu untuk mewanti-wanti serangan balasan dari Iran terhadap negara Yahudi tersebut.
Seperti dikutip dari Iran International, Jumat (8/11/2024), pergeseran B52 ditangkap dari citra dari Planet Labs. Amerika Serikat mendorong aset udaranya yang paling kuat bahkan lebih dekat ke Iran.
“Keenam pembom B-52 USAF di Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar. Gambaran yang bagus dari hari ini melalui teman-teman kami di Planet Labs,” Hans Kristensen, Direktur Proyek Informasi Nuklir, mengatakan di X.
Berdasarkan website resmi Angkatan Udara AS, B-52 Stratofortress merupakan pesawat pembom berat jarak jauh yang dapat melakukan berbagai misi.
Selama lebih dari 60 tahun, B-52 telah menjadi tulang punggung pasukan pembom strategis Amerika Serikat. B-52 mampu menjatuhkan atau meluncurkan berbagai macam senjata, termasuk bom gravitasi, bom klaster, rudal berpemandu presisi dan amunisi serangan langsung.
Pesawat ini mampu terbang dengan kecepatan subsonik tinggi di ketinggian hingga 50 ribu kaki (15.166,6 meter).
Pesawat ini juga mampu membawa persenjataan nuklir hingga alat navigasi paling presisi di dunia. B-52 bisa dibekali persenjataan campuran, antara lain bom, ranjau, dan rudal, serta dimodifikasi untuk membawa rudal jelajah yang diluncurkan dari udara.
B-52 juga dapat melakukan serangan strategis, serangan jarak dekat, serangan balik udara, dan operasi maritim.
Dalam dua jam, dua B-52 dapat memantau 140 ribu mil persegi (364 ribu kilometer persegi) permukaan laut.
Semua B-52 juga dapat dilengkapi dengan dua sensor penglihatan elektro-optik, inframerah yang melihat ke depan dan pod penargetan lanjutan untuk menambah penargetan, penilaian pertempuran dan keselamatan penerbangan, yang selanjutnya meningkatkan kemampuan tempurnya.
B-52 memiliki jangkauan tempur tidak mengisi bahan bakar lebih dari 8.800 mil (14.080 kilometer).
Secara dimensi B-52 itu memiliki panjang 48,5 meter, tinggi 12,4 meter, lebar sayap 56,2 meter dan berat sekitar 83.250 kilogram. Pesawat ini dibekali delapan mesin Pratt & Whitney TF33-P-3/103 turbofan.
(riar/dry)