Jakarta –
Baru-baru ini, pria India bernama Pandurang Ulpe (65) membuat geger media sosial. Sebab, dia yang telah dinyatakan meninggal dunia mendadak ‘hidup lagi’ setelah ambulans yang ditumpanginya menghantam speed bump atau polisi tidur. Bagaimana kesaksian keluarganya?
Disitat dari Times of India dan India TV, Sabtu (4/1), fenomena langka itu bermula pada 16 Desember tahun lalu. Ulpe dinyatakan meninggal dunia setelah menderita serangan jantung. Dokter di rumah sakit terkait membenarkan kabar tersebut.
Setelah dinyatakan meninggal dunia, Ulpe kemudian diangkut menggunakan ambulans untuk menuju tempat tinggalnya. Keluarga dan teman-temannya telah berkumpul di sana untuk memanjatkan doa.
Mayat hidup lagi usai ambulans hantam polisi tidur. Foto: Doc. Times of India.
|
Di perjalanan, ambulans yang melaju cukup kencang menghantam polisi tidur. Menariknya, tak lama setelah hantaman tersebut, jari tangan Ulpe mulai bergerak. Hal itu disaksikan langsung istrinya yang berada di dekatnya.
Tak lama setelah menunjukkan tanda-tanda masih hidup, Ulpe kemudian dibawa ke rumah sakit lain. Dia menjalani proses angioplasti selama dua pekan dan dibolehkan pulang pada Senin (30/12).
Kesaksian Keluarga
Omkar Ramane selaku cucu Ulpe buka suara soal kakeknya yang hidup lagi di ambulans tersebut. Ketika itu, situasinya sangat mencengangkan dan membuat orang di dalam kendaraan terheran-heran.
“Kami tercengang. Kami segera memutar balik ambulans dan membawanya kembali ke rumah sakit untuk meminta dokter menstabilkannya. Ya, kakek kami sekarang masih hidup,” ujar Omkar kepada kantor berita TOI.
Sebelum dibawa ambulans, kata Omkar, Ulpe telah dinyatakan meninggal di rumah sakit. Bahkan, pihak keluarga telah membayar seluruh tagihan untuk mengurus pemakaman.
“Di rumah sakit swasta, dia mengalami pendarahan beberapa kali. EKG dilakukan, tetapi kakek saya dinyatakan meninggal. Dokter mengatakan mereka telah berusaha keras untuk menyelamatkan hidupnya,” kata Ramane.
“Kami juga mulai mempersiapkan pemakaman. Kami sedang dalam perjalanan membawa jenazahnya ketika ambulans menabrak pembatas jalan, dekat Chougule Galli di Kasba Bawda. Kami melihat jari-jarinya bergerak. Salah satu kerabat kami menyentuh pergelangan tangannya dan merasakan denyut nadinya,” tambahnya.
Ulpe dibawa ke Rumah Sakit CPR, namun karena tempat tidur di sana penuh, ambulans dialihkan ke Rumah Sakit DY Patil.
“Dia dalam kondisi kritis, hampir pingsan. Dia dipasangi ventilator setelah kami melakukan resusitasi jantung paru untuk memulihkan aliran darah. EKG juga menemukan penyumbatan sehingga dia dibawa ke rumah sakit lain untuk menjalani angioplasti. Dia pulih sepenuhnya setelah dirawat dua hari,” kata dia.
(sfn/dry)