
Manchester –
Bernardo Silva mengaku sangat frustrasi dengan performa Manchester City. Man City tersingkir di Liga Champions, dan mustahil mempertahankan gelar liga.
Setelah bergelimang kesuksesan dan gelar juara dalam tujuh musim terakhir, the Citizens di luar dugaan kini menurun drastis. Man City gagal menembus babak 16 besar Liga Champions untuk kali pertama di era Pep Guardiola usai disingkirkan Real Madrid [agregat 3-6] di playoff. Plus, kesulitan di Premier League.
Sampai pekan ke-25, Bernardo Silva dkk menempati posisi empat klasemen dengan 44 poin, terpaut 17 poin dari Liverpool di puncak. Man City sudah menderita tujuh kekalahan, dan berpeluang menyamai jumlah kekalahan terbanyaknya dalam semusim (9) saat jadi runner-up pada 2019/2020.
Lebih buruk lagi karena Manchester City juga berpotensi menyudahi musim ini tanpa gelar juara kompetisi utama, mengulang kegagalan musim debut Guardiola pada 2016/2017. Satu-satunya peluang juara Man City tinggal ada di Piala FA, di mana mereka akan menghadapi tim divisi dua Plymouth Argyle di babak 16 besar.
Bernardo Silva sangat yakin, klub akan bereaksi untuk mengatasi masalah ini. Pesepakbola berusia 30 tahun itu menilai, Man City bakal melakukan perubahan besar di akhir musim.
“Tentu saja, sejauh musim ini sangat frustrasi,” ceplos bintang sepakbola Portugal itu kepada ESPN. “Ada banyak hal yang tidak lagi bisa kami kejar: Liga Champions, memenangi Premier League. Kami sudah keluar dari persaingan dua kompetisi paling penting, jadi kami sangat, sangat sedih.”
“Aku yakin bahwa beberapa perubahan akan dilakukan klub mungkin pada akhir musim ini. Soalnya begitulah yang terjadi ketika Anda tidak menang di dalam sepakbola. Kami akan mencoba mengembalikan klub ini kembali ke level yang sebenarnya,” cetus Bernardo Silva.
(rin/aff)