
Jakarta –
Santan merupakan bahan utama makanan Lebaran ikonik, seperti rendang dan opor ayam. Memanaskan makanan bersantan tidak boleh sering untuk menjaga kualitasnya. Segini batasnya.
Santan sebenarnya tidak disarankan untuk dipanaskan berulang kali karena dapat mengalami perubahan tekstur dan kandungan nutrisinya. Pemanasan berulang bisa menyebabkan santan pecah, di mana minyaknya terpisah dari air, dan juga bisa meningkatkan risiko pembentukan zat yang kurang baik bagi kesehatan.
Mengutip berbagai sumber, para ahli merekomendasikan santan hanya dipanaskan sekali saja untuk menjaga kualitas dan nutrisinya.
Jika harus dipanaskan lagi, cukup lakukan sekali lagi dengan api kecil dan jangan sampai mendidih terlalu lama. Jangan biarkan santan berada pada suhu ruang terlalu lama, karena santan mudah basi dan bisa menimbulkan risiko pertumbuhan bakteri.
Cara menyimpan santan agar tahan lama
Rendang, hidangan Lebaran berbahan santan yang sebaiknya hanya sekali dihangatkan setelah disimpan di kukas. Foto: Getty Images
|
Santan segar: Jika tidak langsung digunakan, simpan dalam wadah tertutup di kulkas dan gunakan dalam 1-2 hari.
Santan matang: Jika sudah dimasak dalam makanan, simpan di kulkas dan hangatkan hanya sekali sebelum dikonsumsi lagi.
Penyimpanan di freezer: Bisa bertahan hingga 1 bulan, namun sebaiknya dihangatkan hanya sekali setelah dicairkan.
Dampak memanaskan santan terlalu sering
![]() |
Nutrisi berkurang: Beberapa vitamin dan lemak sehat dalam santan bisa rusak akibat pemanasan berulang.
Tekstur berubah: Santan bisa pecah dan terasa berminyak.
Rasa tidak enak: Pemanasan berulang bisa membuat rasa santan menjadi kurang segar atau bahkan tengik.
Jadi, jika ingin menikmati makanan bersantan dengan kualitas terbaik, sebaiknya konsumsi segera setelah dimasak dan hindari pemanasan berulang.
Artikel ini sudah tayang di CNN Indonesia dengan judul “Tak Boleh Sering, Berapa Kali Batas Aman Santan Dipanaskan?“
(adr/adr)