Jakarta –
Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengaku diintimidasi dengan ancaman pencabutan beasiswa oleh pihak kampus seusai protes soal kenaikan uang kuliah tunggal (UKT). Pihak kampus pun membantah tudingan tersebut.
Ketua BEM UNY Farras Raihan mengatakan intimidasi dari kampus itu dilakukan terhadap mahasiswa yang berani menyuarakan tentang UKT. Soal ancaman yang dia terima, Ferras menyebut ancaman itu berkaitan dengan akademik.
“Ancaman untuk pencabutan beasiswa KIPK yang ada pada saya ataupun juga ancaman terhadap penaikan golongan UKT terhadap teman saya (Raihan Ammar),” kata Farras saat ditemui di kantor Ombudsman RI Perwakilan DIY (ORI DIY), dilansir detikJogja, Senin (20/5/2024).
Dia mengklaim intimidasi yang dilakukan pihak kampus diterima setelah dirinya mengikuti rapat dengar pendapat umum (RDPU) bersama Komisi X DPR RI di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis (16/5). “Dari situ juga muncul narasi BEM akan dibekukan. Jadi intimidasi seperti itu, yang sejauh ini saya dan teman-teman yang vokal terhadap isu ini merasakan,” bebernya.
Bantahan UNY
Menanggapi hal itu, Sekretaris Direktorat Akademik, Kemahasiswaan, Alumni UNY, Prof Guntur menyebut tidak ada intimidasi yang dilakukan oleh kampus terhadap mahasiswa yang mengkritisi UKT.
“Nggak seperti itu, saya bisa anaknya suruh ke sini, yang ngomong mau dicabut beasiswanya siapa? Tidak serumit itulah pikiran saya, itu saya anggap rumit,” kata Guntur saat ditemui wartawan, Senin (20/5/2024).
Kampus, kata Guntur, juga menyanggah adanya intimidasi terhadap Ketua BEM UNY setelah ikut audiensi dengan Komisi X DPR RI. Bahkan Guntur menyebut Ketua BEM yang hadir di audiensi tidak mewakili kampus. “Jadi gini, kami tidak mengakui Ketua BEM (UNY) itu sampai ke sana (Komisi X DPR RI). Kalau orangnya ada, itu anak mahasiswa UNY. Jadi mahasiswa UNY berbicara tentang UNY itu harus ada izin,” ucapnya.
Baca berita selengkapnya di sini dan di sini.
Lihat juga Video ‘Fakta Seputar Isu Anggota BEM UNY Lecehkan Maba, Ternyata Fitnah’:
[Gambas:Video 20detik]
(rdp/imk)