Jakarta –
Jualan sosis bakar di pinggir jalan, kumpulan mahasiswa S3 ini suka bahas akademik hingga filosofi dengan pembeli. Begini aksi mereka.
PhD merupakan salah satu gelar akademik tertinggi yang didapatkan seseorang usai menyelesaikan pendidikan S3. PhD sendiri merupakan singkatan dari Doctor of Philosophy.
Baru-baru ini ada sekolompok mahasiswa S3 di Universitas Sun Yat Sen di Guangdong, China yang memutuskan untuk berjualan sosis di pinggir jalan. Kelompok mahasiswa yang terdiri dari sembilan orang ini setiap malamnya bergantian untuk jualan sosis setelah menyelesaikan tugas penelitian mereka di siang hari.
Dilansir dari SAYS (25/07), grup ini viral karena menjual sosis di sepeda motor listrik yang dimodifikasi dengan tabung gas. Konsep yang ditawarkan juga tak kalah menarik, karena orang-orang yang membeli sosis ini bisa berdiskusi masalah pendidikan, masalah akademik sampai filosofi dengan mahasiswa-mahasiswa ini.
“Selamat datang, silahkan beli sosis yang lezat ini dan berdiskusi dengan kami tentang akademik dan filosofi,” tulis papan penjual itu.
Mahasiswa S3 Ini Jualan Sosis Sambil Bahas Akademik dengan Pembeli Foto: Site News
|
Ternyata ada alasan tersendiri mengapa kumpulan mahasiswa ini berjualan sosis dengan cara unik. Tujuannya agar orang-orang lebih banyak berdiskusi tentang masalah akademik, pelajaran sampai filosofi dengan santai dan fleksibel.
“Kami semua terlibat dalam penelitian filosofis dan berharap dapat menggunakan sosis sebagai media untuk melakukan perbincangan intelektual dengan pelanggan, dan menjadi teman baik untuk mereka,” ungkap Ziheng, salah satu mahasiswa yang ikut berjualan.
Pria berusia 28 tahun ini mengatakan bahwa kelompoknya akan menjawab satu pertanyaan filosofis, mendiskusikan isu-isu sosial, teori akademis dan berbagi pengalaman mereka sebagai imbalan atas setiap sosis yang terjual.
Menurut South China Morning Post, para siswa menemukan bahwa menjual sosis membantu meringankan kecemasan dan stres mereka. Apalagi rata-rata mereka mengambil jurusan filsafat yang membutuhkan banyak tenaga dan energi untuk berpikir, dengan berjualan sosis di malam hari mereka merasa lebih santai.
“Bagi mahasiswa yang biasanya hanya kuliah di kampus, berjualan sosis di pinggir jalan memungkinkan kita bertemu dengan berbagai macam orang, menjadi cara unik untuk berhubungan dengan masyarakat,” jelasnya seraya menambahkan bahwa ia senang berjualan sosis.
Setiap harinya kumpulan mahasiswa ini bisa memperoleh antara 100 Yuan (Rp 225.000) – 200 Yuan (Rp 500.000) dari kegiatan menjual sosis. Sementara satu sosis dihargai 3 Yuan (Rp 6.800) hingga 5 Yuan (Rp 11.300).
(sob/odi)