Jakarta –
Perum Bulog buka suara soal kabar pemerintah akan menggandeng China menanam padi di Kalimantan Tengah. Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, mengatakan pihaknya siap menjadi offtaker alias pembeli komoditas itu.
“Kita tunggu bagaimana bagaimana teknisnya nanti tapi kalau posisinya bulog untuk menjadi pembeli, kita siap,” ucap Bayu di Bulog Corporate University, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024).
Bayu kemudian menjelaskan, mengapa pihaknya siap jika diminta pemerintah menjadi offtaker alias pembeli hasil padi yang ditanam di kawasan tersebut. Menurutnya, Bulog mempunyai kemampuan untuk mengeksekusi hal tersebut.
“Bulog siap kalau diminta untuk menjadi offtakernya, sama sekali nggak ada masalah, kita punya kemampuan untuk itu,” jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi , Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan pemerintah bakal melibatkan China dalam proyek ketahanan pangan di Indonesia.
Luhut mengatakan China berencana menerapkan teknologi penanaman padi canggih di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Kawasan tersebut diketahui merupakan salah satu bagian food estate yang digagas Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ia menjelaskan China mempunyai teknologi canggih untuk memaksimalkan penanaman padi sehingga negara tersebut bisa melakukan swasembada beras. Rencana China ini pun sudah dilaporkan Luhut ke Presiden Jokowi.
“Soal padi, saya sudah lapor pak Presiden. Kita minta mereka (China) memberikan teknologi padi mereka, di mana mereka sukses jadi swasembada. Mereka bersedia. Kita tinggal cari local partner-nya untuk membuat di Kalimantan Tengah,” kata Luhut menceritakan pertemuannya dengan Wang Yi di akun Instagram, @luhut.pandjaitan, dilihat Senin (22/4/2024).
Luhut mengatakan Kalimantan Tengah memiliki luas lahan 1 juta hektare. Namun, China akan menanam padi bertahap per 100 ribu hektare terlebih dahulu. Perum Bulog nantinya juga bakal ditunjuk sebagai penyerap hasil panen di Kalimantan Tengah.
(das/das)