Surabaya –
Libur Natal dan Tahun Baru dihantui cuaca buruk yang terjadi di banyak daerah. Tamu-tamu hotel pun membatalkan pemesanan. Tapi para pengusaha tetap optimis.
Sejumlah hotel di Jawa Timur mulai kebanjiran booking jelang libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Namun, cuaca ekstrem yang masih terjadi di bulan Desember ini membuat sejumlah tamu membatalkan pesanan, terutama di destinasi wisata alam.
Peringatan cuaca ekstrem saat libur Nataru ini disampaikan BMKG. Cuaca ekstrem diprediksi melanda wilayah Sumatra dan Jawa, khususnya bagian selatan. Salah satu penyebabnya karena fenomena La Nina lemah yang meningkatkan intensitas hujan.
Ketua PHRI Jatim Dwi Cahyono mengatakan, prakiraan tentang cuaca ekstrem yang terjadi selama Libur Nataru ini membuat cukup banyak masyarakat yang memilih membatalkan pesanan.
“Kendala cuaca juga. Pemberitaan terkait cuaca ekstrem itu juga mempengaruhi. Ada cancellation di beberapa wilayah meski tidak ekstrem,” kata Dwi, Kamis (19/12/2024).
Dwi mengatakan pemberitaan terkait cuaca ekstrem ini berdampak pada sejumlah hotel yang berada di wilayah dekat destinasi wisata alam di Jawa Timur. Sementara untuk hotel di perkotaan dia memastikan situasi aman.
“Di daerah destinasi (alam) atau sekitar wisata outdoor yang terdampak. Kalau di wilayah perkotaan masih cenderung aman,” ujarnya.
Meski demikian, Dwi mengaku tetap optimistis dengan target tingkat hunian selama libur Nataru. Dia sebutkan bahwa okupansi hotel di Jatim ditargetkan tembus 90% melalui berbagai event yang sudah disiapkan.
“Ada beberapa event yang disiapkan. Terutama yang punya aktivitas MICE, hotel dan restoran itu semua bikin event tahun baru. Juga ada paket bundling bersama dengan objek wisata dan merchandise semuanya berjalan rutin,” ungkap Dwi.
Kini, di sejumlah wilayah yang ada di Jatim, terutama di daerah destinasi wisata seperti Malang, Batu, Pasuruan, Banyuwangi, dan beberapa destinasi yang cukup sudah dikenal masyarakat sudah mulai mengalami peningkatan okupansi.
“Sudah mulai ramai booking. Kalau liburan dan Natal memang kebanyakan di tempat wisata,” pungkas Dwi.
——
Artikel ini telah naik di detikJatim.
(wsw/wsw)