
Jakarta –
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali berharap tingkat okupansi hotel di Bali saat libur panjang Hari Raya Idul Fitri meningkat dengan didominasi wisatawan domestik.
Ketua PHRI Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengatakan saat libur tahun baru 2025, kontribusi wisatawan domestik ke Bali menurun, tercatat hanya 20 persen saja.
“Andai kata lebaran domestik memberikan kontribusi itu, kami bisa meningkat antara 70-80 persen yang sekarang kondisinya (okupansi) di 60 persen,” kata Cok Ace, sapaannya, saat dihubungi detikBali, Minggu (16/3/2025).
Cok Ace sejatinya tidak berharap banyak pada libur panjang Lebaran tahun ini. Sebab, dia melihat justru wisatawan domestik berlibur ke Bali pada libur-libur berikutnya setelah Lebaran.
“Jadi, Nyepi dan lebaran tidak banyak berpengaruh,” sambung dia.
Terkait promo penginapan, Cok Ace memastikan promo Lebaran di setiap hotel ada. Namun, dia melihat karakteristik wisatawan domestik adalah suka mencoba hal baru dan tidak pernah memesan akomodasi yang sama seperti tahun sebelumnya.
“Kami harapkan overlap ini bisa mengimbangi dampak Inpres (terkait efisiensi) ini, di saat pemerintah kegiatannya berkurang ya wisatawan domestik yang bisa menargetkan,” tuturnya.
Kemudian, Cok Ace juga menyoroti sejumlah promo hotel di Hari Raya Nyepi yang masih salah kaprah. Banyak pengusaha hotel yang malah mengadakan hiburan.
“Kenapa Nyepi ada promo, padahal kalau lihat promo hotel untuk Nyepi itu adalah bagaimana menyelenggarakan Nyepi di hotel wisatawan bisa bermeditasi, sunyi di Bali. Tapi kita tidak bisa katakan sebuah promosi karena bagaimana kita mempromosikan Nyepi,” jelas tokoh Puri Ubud itu.
Menurutnya, promosi Nyepi adalah mengenalkan dan mengajak wisatawan bagaimana mendapatkan pengalaman Nyepi di Bali.
—
Baca artikel selengkapnya di detikBali
(msl/msl)